‘Ashar secara bahasa
diartikan sebagai waktu sore hingga matahari memerah yaitu akhir dari dalam
sehari.
Sholat ‘ashar adalah
sholat ketika telah masuk waktu ‘ashar, sholat ‘ashar ini juga disebut sholat
woshtho (الوُسْطَى).
Awal Waktu Sholat ‘Ashar
Jika panjang bayangan
sesuatu telah semisal dengan tingginya (menurut pendapat jumhur ulama).
Dalilnya adalah hadits Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam,
وَقْتُ الظُّهْرِ إِذَا زَالَتِ الشَّمْسُ وَكَانَ ظِلُّ الرَّجُلِ
كَطُولِهِ مَا لَمْ يَحْضُرِ الْعَصْرُ وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ
الشَّمْسُ…….
“Waktu Sholat Zhuhur
adalah ketika telah tergelincir matahari (menuju arah tenggelamnya) hingga
bayangan seseorang sebagaimana tingginya selama belum masuk waktu ‘ashar dan
waktu ‘ashar masih tetap ada selama matahari belum menguning………”.
Akhir Waktu Sholat ‘Ashar
Hadits-hadits tentang
masalah akhir waktu ‘ashar seolah-olah terlihat saling bertentangan.
- Dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah rodhiyallahu ‘anhu ketika Jibril ‘alihissalam menjadi imam bagi Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam,
جَاءَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ زَالَتْ الشَّمْسُ فَقَالَ قُمْ يَا مُحَمَّدُ فَصَلِّ
الظُّهْرَ حِينَ مَالَتْ الشَّمْسُ ثُمَّ مَكَثَ حَتَّى إِذَا كَانَ فَيْءُ
الرَّجُلِ مِثْلَهُ جَاءَهُ لِلْعَصْرِ فَقَالَ قُمْ يَا مُحَمَّدُ فَصَلِّ
الْعَصْرَ ثُمَّ مَكَثَ حَتَّى إِذَا غَابَتْ الشَّمْسُ……مَا بَيْنَ هَذَيْنِ
وَقْتٌ كُلُّهُ
“Jibril mendatangi Nabi shollallahu
‘alaihi was sallam ketika matahari telah tergelincir ke arah tenggelamnya
kemudian dia mengatakan, “Berdirilah wahai Muhammad kemudian shola zhuhur lah.
Kemudian ia diam hingga saat panjang bayangan seseorang sama dengan tingginya.
Jibril datang kemudian mengatakan, “Wahai Muhammad berdirilah sholat ‘ashar
lah”. Kemudian ia diam hingga matahari tenggelam………….diantara dua waktu ini
adalah dua waktu sholat seluruhnya”.
- Dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin ‘Amr rodhiyallahu ‘anhu,
وَوَقْتُ الْعَصْرِ مَا لَمْ تَصْفَرَّ الشَّمْسُ
“Dan waktu ‘ashar masih
tetap ada selama matahari belum menguning………”.
- Hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan dari sahabat Abu Huroiroh rodhiyallahu ‘anhu,
مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ الْعَصْرِ قَبْلَ أَنْ تَغْرُبَ
الشَّمْسُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْعَصْرَ
“Barangsiapa yang
mendapati satu roka’at sholat ‘ashar sebelum matahari tenggelam maka ia telah
mendapatkan sholat ‘ashar”.
Kompromi dalam memahami ketiga
hadits yang seolah-olah saling bertentangan ini adalah :
Hadits tentang sholat
Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam dan Jibril ‘Alaihissalam
dipahami sebagai penjelasan tentang akhir waktu terbaik dalam melaksanakan
sholat ‘ashar. Adapun hadits ‘Abdullah bin ‘Amr dipahami sebagai penjelasan
atas waktu pelaksanaan sholat ‘ashar yang masih boleh. Sedangkan waktu hadits
Abu Huroiroh sebagai penjelasan tentang waktu pelaksanaan sholat ‘ashar jika
terdesak artinya makruh mengerjakan sholat ‘ashar pada waktu ini kecuali bagi
orang yang memiliki udzur maka mengerjakan sholat ‘ashar pada waktu itu
hukumnya tidak makruh. Allahu a’lam.
Disunnahkan Hukmnya Menyegerakan Sholat ‘Ashar
Hal ini berdasarkan
hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi was sallam yang diriwayatkan dari
Sahabat Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يُصَلِّى الْعَصْرَ
وَالشَّمْسُ مُرْتَفِعَةٌ حَيَّةٌ
“Rosulullah shollallahu
‘alaihi was sallam sering melaksanakan sholat ‘ashar ketika matahari masih
tinggi”.
Sunnah ini lebih
dikuatkan ketika mendung, hal ini berdasarkah hadits yang diriwayatkan dari
Sahabat Abul Mulaih rodhiyallahu ‘anhu. Dia mengatakan,
كُنَّا مَعَ بُرَيْدَةَ فِى غَزْوَةٍ فِى يَوْمٍ ذِى غَيْمٍ فَقَالَ
بَكِّرُوا بِصَلاَةِ الْعَصْرِ فَإِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ «
مَنْ تَرَكَ صَلاَةَ الْعَصْرِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Kami bersama Buraidah pada saat perang di hari
yang mendung. Kemudian ia mengatakan, “Segerakanlah sholat ‘ashar karena Nabi shollallahu
‘alaihi was sallam mengatakan, “Barangsiapa yang meninggalkan sholat ‘ashar
maka amalnya telah batal”.
Hadits ini juga
menunjukkan betapa bahayanya meninggalkan sholat ‘ashar.
0 Comments