Kisah Nabi Yusuf As dan Bunyamin


Di dalam surat Yusuf, Allah SWT memperlihatkan perbedaan yang mencolok antara orang-orang pencinta kesucian jiwa dengan orang-orang yang masih dibelengu oleh hawa nafsunya, padahal satu keluarga seorang Rasul yaitu Nabi Ya'qun bin Ibrahim. Dari dua belas kakak beradik itu hanya dua saja yang menjadi contonh bagi bagi siapa saja yang ingin menjadi pecinta kesucian jiwa, yaitu Yusuf dan Bunyamin.

Jiwa yang suci itu di dalam diri siapa saja pasti mendapat bimbingan dari Allah SWT. Ke mana dia pergi, dimana dia berada,Allah SWT akan memelihara serta menjaganya dari gangguan orang yang zholim, seperti Yusuf bin Ya'qub as dicemplungkan ke dalam sumur oleh saudara-saudaranya yang merasa iri kepadanya, Allah selamatkan dengan terangkatnya dari sumur tersebut oleh sekelompok orang-orang pejalan kaki/musafir. Sebagaimana Allah berfirman:

wa fa'at sayyarotu fa arsalu waridahum fa adla dalwahu qola ya busyro hadza ghulamun wa asarruhu bidlo ataw wallohu 'alimum bima ya'malun

artinya : "Kemudian datanglah sekelompuk orang-orang musafir lalu mereka menyuruh seorang mengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata, 'Oh, kabar gembira, ini seorang anak muda!' kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan." (Q.S Yusuf : 19)

Selanjutnya Allah SWT berfirman:

wa syarohu bi tsamanim bakhsin darohima ma'dudatin wa kanu fihi minaz zahidina

"Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf." (Q.S Yusuf : 20)

Salah satu cara Allah SWT memelihara manusia yang cinta kesucian, sebagaimana firman Allah selanjutnya:

wa qola ladzisy tarohu min misro li amro'atihi akrimi mats wahu'asa ay yanfa'ana aw nattakhidahu waladaw wakadzalika makkanna liyusufa fil ardli wa linu'alimahu min ta'wilil ahaditsi wallahu gholibun 'ala amrihi walakin aktsron nasi la ya'lamuna

"Dan orang Mesir membelinya (seorang Raja Mesir bernama Qithfir) berkata kepada istrinya (yang bernama Julaikha) berikanlah kepadanya tempat yang baik (pelayanan yang baik) boleh jadi dia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak. Dan demikian kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi Mesir dan agar kami ajarkan kepadanya tabir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (Q.S Yusuf :21)

Tatkala dia cukup dewasa usia 30-40 tahun, kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Pemuda Yusuf yang paling tampan pada masanya itu membuat wanita dan permaisuri Raja dimana Yusuf ada dirumahnya, tertarik, terpikat, dan tergila-gila karena ketampananya, sehingga Allah SWT menjelaskan:

warowadathul lati huwa fi baytiha 'an nafsihi waghallaqotil abwaba wa qolat hayta laka qola ma 'adzallahi innahu robbi ahsana matswaya innahu la yuflihuzh-zholimina

"Dan wanita (Julaikha) yang Yusuf tinggal dirumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata : 'Marilah ke sini.' Yusuf berkata : 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.' Sesungguhnya orang-orang yang zholim tiada akan beruntung." (Q.S Yusuf : 23)

Syaitan yang ada pada diri wanita itu dengan brutal memaksa malaikat yang ada pada diri Yusuf. Tetap bertahan, karena Yusuf adalah uswah hasanah/teladan yang baik bagi pemuda yang ingin termasuk golongan yang tujuh yang pasti mendapat perlindungan di hari yang tiada perlindungan selain perlindungan-Nya yang tercantum pada sabda Nabi SAW:

sab'atun yuzhillu humullah fi zhillihi yawma la dlilla illa dlilluhu; imamun 'adilun, wa syabun nasya'a fi 'ibadatillahi, warojulun qalbuhu mu'allaqun bil masjidi idza khoraja minhu hatta ya'uda ilayhi, wa rajulani tahaba fillahi faj tama'a 'ala dzalika waftaroqo 'alayhi wa rojulun dzakatrollahu kholiyan fafadlot 'aynahu wa rojulun da'athumro'atun dzata manshobin wajamalin faqola inni akhofullaha robbal 'alamina warojulun tashoddaqo bishodaqotin fa akhfaha hatta la ta'lama syimaluhu ma tunfiqu yaminhu

"Ada tujuh golongan yang Allah lindungi di hari yang tiada perlindungan-Nya: pemimpin yang adil; pemuda yang menonjol dalam beribadah kepada Allah; laki-laki yang hatinya tergantung kepada masjid sehingga ketika dia keluar dari masjid, berniat untuk kembali ke mesjid; dan laki-laki yang saling menyukai karena Allah semata-mata dalam pertemuan dan perpisahan mereka berdua; seorang laki-laki yang selalu berdzikir kepada Allah di dalam tempat yang sepi (di dalam hati) sehingga berlinang air matanya tersentuh dengan getaran dzikir yang tertanam di hatinya; seorang laki-laki yang berkedudukan dan berkecantikan, dia mengatakan: 'Aku takut oleh Allah Tuhan semesta alam; seorang laki-laki bershodaqoh dengan shodaqoh tangan kirinya tidak mengetahui apa yang  dishodaqohjan oleh tangan kanannya." (H.R at-Turmudzi dari Abi Huroiroh dan Abi Sa'id Ahmad, Muttafaq'Alaihi)

Yusuf adalah yang dicontohkan oleh laki-laki yang tercantum dalam hadist di atas, yaitu golongan keenam, yang tidak tergiur fasilitas dunia serta kecantikan,dijaga,dibimbing,dibentengi dari bujukan nafsu godaan syetan yang brutal yang menguasai wanita yang serba ada, sebagaimana dijelaskan Allah dengan firman-Nya:

walaqod hammat bihi wa hamma biha lawla arro'a burhana robbihi kadzalika linashrifa 'anhus su'a wal fakhsya'a innahu min 'ibadinal mukhlashina

"Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andai kata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih." (Q.S Yusuf : 24)

Pertanyaannya, tanda yang terlihat oleh Yusuf ketika akan melakukan keinginan wanita itu,apa? jawabanya, golongan mayoritas ahli tafsir berpendapat, ketika itu Yusuf melihat sekilas wajah Ya'qub as, dan bersabda :

wa hua yaqulu lahu ya yusufu ata'malu 'amalas sufaha'i wa anta maktubun minal anbiya'i

"Hai Yusuf, apakah kamu akan berbuat yang suka diperbuat oleh orang-orang yang bodoh? Kamu sudah dicatat sebagai Nabi."(Tafsir al-Khozin ats-tsalis, hal.14)

- Menurut pendapat al-Hasan dan Sa'id bin Jabir dan Mujahid dan Ikrimah dan adl-Dlohak:

"Atap rumah itu terbuka dan Yusuf melihat Ya'qub gigit jarinya."

- Menurut pendapat Sa'id bin Jabir dari Ibnu'Abbas:

"Seakan Nabi Ya'kub memukulkan tanganya ke dada Yusuf, maka keluarlah sepermanya dari jari-jari Yusuf." (al-Khozin ats-tsalis, hal. 14)

Pendapat-pendapat di atas adalah merupakan bimbingan Allah kepada orang adalah merupakan bimbingan Allah kepada orang yang cinta akan kesucian. Pendapat itulah yang oleh para ulama ahli tasawuf disebut robitoh. Dalam hal ini adalah kontak bathin antara anak yang mendapat musibah di tempat yang serba sulit dengan orang tua yang sama-sama sayang menyayangi antara keduanya. Jauh, bukan kilometer cara Allah itu . Karena kita hanya berusaha agar selalu bertekuk lutut atas segala kehendaknya.

Seseorang yang telah bosan berbuat maksiat, dia akan selalu ingat kepada Allah dan ada sebuah peringatan kusus yang akan diberikan kepadanya.

Post a Comment

0 Comments