Sejak kecil Makhdum Ibrahim sudah diberi pelajaran agama Islam secara tekun dan disiplin.Sudah bukan rahasia lagi bahwa latihan atau riadha para wali itu lebih berat daripada orang awam. Disebutkan dari berbagai literature bahwa Makhdum Ibrahim sewaktu masa remaja meneruskan pelajaran agama Islam hingga ke Tanah Seberang yaitu Negeri Pasai.
Dalam berdakwah, Raden Makhdum Ibrahim
sering menggunakan kesenian rakyat untuk menarik simpati yaitu berupa
seperangkat gamelan yang disebut Bonang. Setelah mereka tertarik
dan ingin belajar memainkan alat tersebut , kemudian Sunan Bonang mengajarkan
tembang-tembang yang berisikan ajaran agama Islam.
Diantara tembang yang terkenal adalah
"Tamba Ati Iku Limo Sak Warnane.
Maca Qur'an Angen-Angen Sak Maknane.
Kaping Pindho Sholat Wengi Lakonono.
Kaping Telu Wong Kang Sholeh Kumpulono.
Kaping Papat Kudu Wetheng Ingkang Luwe.
Kaping Limo Dzikir Wengi Ingkang Suwe.
Salah Sawijine Sopo Biso Ngelakoni.
Insya'Allah , Gusti Allah Nyembadani."
Murid Syeh Makhdum Ibrahim sangat banyak, baik yang
berada di Tuban, Jepara, Madura, maupun Pulau Bawean. Dan masih banyak tempat
lainnya karena Makhdum Ibrahim senang mengembara ketempat-tempat terpencil ,
yang sulit terjangkau untuk mengajarkan agama Islam. Mungkin karena sering
menggunakan Bonang dalam setiap dakwahnya , maka masyarakat memberinya
gelar Sunan Bonang.
Sunan Bonang dikenal sebagai pemimpin bala tertara Demak. Dalam menyiarkan ajaran Islam ia mengandalkan sejumlah kitab. Antara lain Ihya Ulumuddin dari al-Ghazali dan Al-Anthaki dari Dawud al-Anthaki. Juga tulisan Abu Yazid Al-Busthami dan Syekh Abdul Qadir Jaelani.
ajaran Sunan Bonang
memuat " Tiga Tiang Agama" , yaitu
1. Ilmu Tasawuf ,
2. Ilmu Ussuludin , 3. Ilmu Fiqih.
Selain itu , manusia harus menjauhi
" Tiga Musuh Utama " , yaitu
1. Dunia ,
2. Hawa Nafsu , 3. Syaitan.
Manusia dianjurkan jangan banyak
bicara, bersikap rendah hati, tidak mudah putus asa, dan selalu bersyukur atas
atas nikmat Allah yang telah diberikan .
Manusia juga harus menjauhi sikap
dengki , sombong ,serakah, serta gila pangkat dan kehormatan. Menurut Gunning
dan Schrieke bahwa naskah ajaran Sunan Bonang merupakan naskah walisongo yang
relatif lebih lengkap.
-» Silsilah
Seperti pada umumnya bahwa sebagian besar walisongo mempunyai keturunan langsung dari Rasulullah dengan jalur nasab dari keturunan Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. » Imam Husain
» Ali Zainal Abidin
» Muhammad al-Baqir
» Ja'far ash-Shadiq
» Ali al-Uraidhi
» Muhammad al-Naqib
» Isa ar-Rumi
» Ahmad al-Muhajir
» Ubaidullah
» Alwi Awwal
» Muhammad Sahibus Saumiah
» Alwi ats-Tsani
» Ali Khali' Qasam
» Muhammad Shahib Mirbath
» Alwi Ammi al-Faqih
» Abdul Malik Azmatkhan
» Abdullah Khan
» Ahmad Syah Jalal
» Jamaludin Akbar al-Husaini atau Syekh Jumadil Qubro
» Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
» Raden Rahmat atau Sunan Ampel
» Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang
Seperti pada umumnya bahwa sebagian besar walisongo mempunyai keturunan langsung dari Rasulullah dengan jalur nasab dari keturunan Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib. » Imam Husain
» Ali Zainal Abidin
» Muhammad al-Baqir
» Ja'far ash-Shadiq
» Ali al-Uraidhi
» Muhammad al-Naqib
» Isa ar-Rumi
» Ahmad al-Muhajir
» Ubaidullah
» Alwi Awwal
» Muhammad Sahibus Saumiah
» Alwi ats-Tsani
» Ali Khali' Qasam
» Muhammad Shahib Mirbath
» Alwi Ammi al-Faqih
» Abdul Malik Azmatkhan
» Abdullah Khan
» Ahmad Syah Jalal
» Jamaludin Akbar al-Husaini atau Syekh Jumadil Qubro
» Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
» Raden Rahmat atau Sunan Ampel
» Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang
Sunan Bonang terkenal dalam ilmu kebatinannya. Ia mengembangkan ilmu dzikir yang berasal dari Rasulullah SAW, kemudian ia kombinasi dengan keseimbangan pernafasan yang disebut dengan rahasia Alif - Lam - Mim , yang artinya hanya Allah SWT semata yang maha tahu.
-»
Wafat
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525.
Makam berada di Tuban terletak disebelah barat Masjid Agung Tuban , desa
Kutareja , Tuban.
Petilasan
Sunan Bonang juga ada dipantai utara Jawa antara Rembang dan Lasem. Disana ,di
atas bukit , terdapat batu yang pernah digunakan sebagai alas untuk
sholat. Di batu tersebut terdapat jejak kaki Sunan Bonang yang konon karena
kesaktiannya membuat batu itu melesak. Selain itu sebuah tempat bernama Singkal
di tepi sungai Brantas Kediri,
0 Comments