SEJARAH SUNAN AMPEL DAN LEGENDA UNIKNYA

Sunan Ampel pada masa kecilnya beliau bernama Raden Rahmat dan diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Menurut beberapa riwayat , orang tua Sunan Ampel adalah Syeh Makhdum Ibrahim menantu Sultan Champa dan ipar Dwarawati. Sementara itu seorang putri dari Kyai Bantong atau Syaih Bantong alias Tan Go Hwat  beliau menikah dengan Prabu Brawijaya V. kemudian melahirkan Raden Fatah. Sunan Ampel disebut Sayyid Rahmad merupakan keponakan dari putri Champa yang menjadi Permaisuri Prabu Brawijaya, yakni seorang wanita Muslimah yang telah memeluk agama islam.
 
Ketika istrinya putri dari raja Bali mengandung tiga bulan. Dan karena dianggap akan membawa celaka/sial bagi negeri tersebut, maka ketika lahir seorang bayi {Cucu Putri Pasai dan Brawijaya VI} tersebut, dihanyutkan ke laut, kemudian dipungut dan dipelihara oleh Nyai Suta-Pinatih , yang kelak setelah dewasa disebut dengan nama Pangeran Giri.



Petinggi dari Daerah Jipang secara rutin menyerahkan hasil bumi kepada Raja Bungsu karena itu semua adalah aturan yang diberikan dari raja Majapahit. Karena seringnya bertemu dengan Raja Bungsu, beliau tertarik akan keindahan Islam yang terpancar dari sikap dan sifat Raja Bungsu, hingga pada akhirnya Petinggi Jipang tersebut dan berserta keluarganya masuk Islam.

-» Silsilah

     Pada umumnya silsilah Wali Songo berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW , melalui      jalur keturunan dari


       » Fatimah az-Zahra dan Ali bin Abi Thalib.
       » Imam Husain
       » Ali Zainal Abidin
       » Muhammad al-Baqir
       » Ja'far ash-Shadiq
       » Ali al-Uraidhi
       » Muhammad al-Naqib
       » Isa ar-Rumi
       » Ahmad al-Muhajir
       » Ubaidullah
       » Alwi Awwal
       » Muhammad Sahibus Saumiah
       » Alwi ats-Tsani
       » Ali Khali' Qasam
       » Muhammad Shahib Mirbath
       » Alwi Ammi al-Faqih
       » Abdul Malik Azmatkhan
       » Abdullah Khan
       » Ahmad Syah Jalal
       » Jamaluddin Akbar al-Husaini atau Syekh Jumadil Qubro
       » Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
       » Sayyid Ahmad Rahmatillah atau Sunan Ampel.


Sunan Ampel memiliki keturunan darah dari Uzbekistan dan Champa dari nasab ibunya. Sedang dari nasab ayah leluhur adalah keturunan langsung dari Syekih Ahmad al-Muhajir, Hadhramaut/Hadrami. Yang berarti termasuk keluarga besar Sa’adah Al Ba’alawi.



-» Istri dan Anak


      Raden Rahmat yang tinggal di Ampeldenta itu, semakin lama kian bertamba harum namanya dikalangan masyarakat maupun bangsawan pembesar-pembesar kerajaan dengan sebutan Sunan Ampel.

 Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Sunan Ampel yang pernah tinggal beberapa waktu di istana Majapahit , pernah dinikahkan dengan Dewi Condrowati putri raja Majapahit. karena sebagai menantu seorang raja itulah , yang membuat Sunan Ampel dipanggil dengan sebutan "Raden Rahmat".
Dari istri pertama Sunan Ampel , yaitu Nyai Dewi Condrowati beliau mendapat keturunan:


 » Raden Makhdum Ibrahim
 » Raden Qasim
atau Syarifuddin
 » Raden Ahmad
atau Husamuddin
 » Siti Muthmainah
istri Sunan Gunung Jati
 » Siti Syarifah
atau Nyai Ageng Maloka
 » Siti Khafshah
istri Sunan Kalijaga


Dengan istri kedua , yaitu Siti Karimah atau Dewi Karimah beliau mendapat keturunan


 » Dewi Murthasiah istri Sunan Giri
 » Dewi Murthasimah
atau Asyiqah istri Raden Patah.



-» Ajaran Sunan Ampel

            Semakin lama kian banyak orang ingin menimba ilmu kepada Sunan Ampel. Tidak hanya dari kalangan bangsawan Majapahit saja, bahkan dari kalangan masyarakat umum juga tidak kalah banyak.



Adapun ajaran Sunan Ampel yang sangat terkenal adalah Falsafah Mo-Limo. Mo berarti Moh atau Ora Gelem Limo berarti Lima Macam atau Perkara Lima. Jadi maksud dari kata Mo-Limo adalah tidak mau melakukan perkara lima yang dilarang , yaitu lima perkara yang dilarang agama.




1. Mo Main = tidak berjudi.


2. Mo Ngombe = tidak meminum minuman memabukan

3. Mo Madat = tidak menghisap candu atau sejenisnya

4. Mo Maling = tidak mencuri atau korupsi. 5. Mo Madon = tidak main perempuan yang bukan istrinya


          Setelah nampak hasil dari ajaran serta didikan Sunan Ampel maka Raja Brawijaya merasa sangat gembira sekali. sangat bangga punya menantu seperti Sunan Ampel , yang dapat membantu memperbaiki akhlak para bangsawan dan rakyatnya. Hingga keadaan Majapahit yang kala itu telah semrawut, akhirnya menjadi tenang kembali. Sebenarnya, dalam hati raja Brawijaya juga menyukai pada ajaran Sunan Ampel bahwa Islam adalah agama yang baik dan mempunyai didikan akhlak yang luhur.



-» Legenda Unik
                      

            Masjid Ampel dibangun oleh Sunan Ampel pada tahun 1421. Konon pada waktu pembangunan masjid sangat cepat dengan bentuk bangunan khas Jawa yang memiliki 16 tiang.Yang membuat takjub adalah tiang-tiang banguanan tersebut tanpa sambungan. Dibalik pendirian bangunan masjid suci ini terdapat cerita-cerita mistis , yang salah satunya adalah penetapan arah kiblat. Peristiwa tersebut berkaitan dengan nama murid kesayangan Sunan Ampel yang bernama Sonhaji , yang kemudian terkenal dengan panggilan Mbah Bolong.


            Ketika itu Mbah Bolong ditanya oleh beberapa orang , termasuk para santri Sunan Ampel. Salah satu dari mereka bertanya"Apa sudah benar arah kiblatnya . . ? ", tanya salah satu dari mereka. Kemudian Mbah Bolong melangkah masuk kedalam tempat mengimami sholat dan mengusap tembok sebelah barat yang ada dihadapannya.Tiba-tiba tembok yang di usapnya tersebut muncul sebuah lubang.


"Lihat , apakah sudah benar mengarah kiblat..?", kata Mbah Bolong sambil menunjuk lubang yang muncul tersebut. Semua orang yang berada disitu pun melangkah maju. Mereka semua terkejut , heran dan takjub dengan apa yang dilihat dari lubang tersebut. Mereka semua melihat Ka'bah. Sejak saat itu , mereka tidak berani lagi meremehkan Mbah Bolong atau mbah Sonhaji murid kesayangan Sunan Ampel tersebut. Disamping cerita di atas ,juga ada cerita tentang Mbah Sholeh. Murid Sunan Ampel yang satu ini adalah ahli dalam membersihkan masjid. Yang diyakini pernah mati dan hidup lagi yang tidak tanggung-tanggung prosesnya karena berlangsung hingga sembilan kali. Tak heran jika makamnya juga berjumlah sembilan , yang letaknya di utara serambi masjid.


Menurut sejarah cerita tentang Mbah Sholeh ini mempunyai dua versi.


 » Ketika Mbah Sholeh sudah meninggal , setiap kali Sunan Ampel melihat masjid kotor,               kemudian berkata jika masih ada mbah Soleh pastilah akan ada orang yang bisa

    membersihkannya seketika itu tiba-tiba dia hidup lagi dan

    membersihkannya.


Dan semua kejadian tersebut berlangsung hingga sembilan kali. Kedua murid itu adalah murid kesayangan sekaligus murid setia Sunan Ampel. Sunan Ampel juga membangun sebuah masjid pada tahun 1479 M. yaitu Masjid Agung Demak. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481M di Demak dan dimakamkan disebelah barat Masjid Ampel Surabaya.

Post a Comment

0 Comments