Pada 808, Hijrah atau 1404, para ulama berangkat ke Jawa. Mereka adalah:
Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik, dari Turki, adalah seorang ahli dalam pemerintahan negara. Mengabar di Jawa Timur. Meninggal di Gresik pada tahun 1419, makamnya terletak satu kilometer di utara pabrik Semen Gresik.
Maulana Ishaq berasal dari Samarkand, dekat Bukhara-Uzbekistan / Rusia. Dia adalah seorang ahli medis. Setelah menyelesaikan tugasnya di Jawa, Maulana Ishak pindah ke Samudra Pasai dan meninggal di sana.
Sheikh Jumadil Qubro, berasal dari Mesir. Dia berkhotbah di sekitar. Makamnya berada di Troloyo Trowulan, Mojokerto Jawa Timur.
Maulana Muhammad Al Maghrobi, dari Maroko, berkhotbah di daerah itu. Meninggal pada tahun 1465, makamnya terletak di Jatinom Klaten, di Jawa Tengah.
Maulana Malik Isroil berasal dari Turki dan ahli dalam pengelolaan negara. Meninggal pada 1435, makamnya berada di Gunung Santri.
Maulana Muhammad Ali Akbar, berasal dari Iran Persia. Ahli dalam bidang kedokteran. Meninggal pada 1435. Kuburannya ada di Gunung Santri.
Maulana Hasanuddin berasal dari Palestina dan berkhotbah di sekitarnya. Meninggal pada 1462, makamnya berada di sebelah masjid Banten Lama.
Maulana Alayuddin berasal dari Palestina. Berkhotbahlah di sekitar. Meninggal pada 1462, makamnya berada di sebelah masjid Banten Lama.
9. Syaikh Subakir, berasal dari Persia, adalah ahli dalam jatuh (metode rukyah), tanah berhantu yang dihuni oleh jin jahat yang menyesatkan orang. Setelah jin telah menyebar dan tanah netral telah berubah menjadi pesantren.
Setelah beberapa tempat ditutup (dengan Rajah Asma Suci), Syekh Subakir kembali ke Persia pada 1462 M dan meninggal di sana. Salah satu pengikut atau teman Sheikh Subakir adalah di utara Pemandian Blitar di Jawa Timur. Ada sebuah peninggalan Syekh Subakir dalam bentuk karpet doa batu kuno.
0 Comments