
Ya, patah hati adalah normal. Namun tatkala patah hati membuat kita menjadi gagal move on selama bertahun-tahun, terpuruk sedih, bahkan sakit-sakitan. Maka tentu ada yang salah dengan diri kita. Sebagai seorang muslim dan muslimah yang memiliki iman, kita tentu mengetahui bahwa cinta yang haqiqi hanyalah untuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Tidak seharunya kita mencintai apa-apa yang di dunia ini secara berlebihan. Apalagi sampai menggangtungkan harapan pada manusia. Wah, salah besar! Sebab kita tahu bahwa segala hal di dunia ini bersifat fana, tidak bisa kita miliki dan pasti akan musnah.
Allah Subhanahu wa Ta‘ala berfirman: “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (Q.S. Al-Insyirah: 8)
Allah SWT telah memperingatkan kita bahwa hendaknya manusia hanya berserah diri kepada-Nya semata, Rabb Semesta Alam yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Berharap kepada manusia belum tentu dibalas dengan kebaikan. Adakalanya kita akan dikecewakan. Sebab mereka pun juga memiliki sifat egois sebagaimana kita.
Patah Hati Dalam Sudut Pandang Islam
Pada dasarnya, patah hati dalam islam dianggap sebagai kesalahan manusia yang tidak tepat dalam menyikapi perasaan. Bukankah Allah SWT telah memperingatkan berulang kali agar kita tidak berharap kepada manusia? Tapi kenapa kita masih saja mudah jatuh cinta? Kenapa mudah berharap berlebihan? Kenapa sulit mengendalikan perasaan? Pada akhirnya, diri kita sendirilah yang akan merasakan sakitnya sebab tak mampu untuk menjaga kesucian hati. (Baca juga: Cara Mendapatkan Jodoh menurut Islam).
“Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” (Imam Syafi’i)
Hikmah Di Balik Patah Hati Dalam Pandangan Islam
Mengalami patah hati memang sangat menyakitkan. Terlebih lagi, jika patah hati itu terjadi berulang kali. Namun demikian kita tak perlu terlarut lama dalam duka. Sebab di balik kondisi hati yang retak dan patah pasti terselip hikmah yang bisa kita ambil. Misalnya saja, hal-hal dibawah ini:- Memperingatkan kita bahwa pacaran itu salah
Aktivitas berpacaran sering diartikan dengan kegiatan mendekati zina. Mengapa? Karena saat berpacaran, kita akan sering berinteraksi dengan orang lain yang bukan muhrim. Bergandengan tangan, berpelukan, berciuman, telpon-telponan, saling memuji, melembutkan tutur kata, dan sebagainya. Pada akhirnya, bukan tidak mungkin Syetan akan menjuruskan kepada perbuatan yang lebih memalukan (seperti bersetubuh). Sungguh zina itu termasuk dosa besar. Maka itu, pacaran tidak dianjurkan dalam islam dan jelas haram hukumnya. (Baca juga: Pacaran dalam islam)
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raaf: 16-17)
- Bukan jodoh
Tak perlu gelisah karena urusan jodoh sudah ditetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz. Tulang rusuk tidak akan pernah tertukar. Apabila dia jodoh kita, pasti akan mendekatkan sesulit apapun jalannya. Namun bila sudah bukan jodoh ya Allah SWT akan menjauhkan walaupun kita sudah cinta mati. Percayalah, Allah tidak akan mengambil sesuatu yang baik kecuali diganti oleh hal yang lebih baik lagi. (Baca juga: Doa untuk mendapatkan jodoh dalam islam)
[AdSenSe-B]
- Mengajarkan kita untuk bersabar dan ikhlas
Allah SWT berfirman:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa (kematian) dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Q.S. AL-Baqarah 155).
- Belajar untuk percaya dengan ketentuan Allah SWT
“Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” [Qs. Al-Insyirah: 5-6]
- Jalan untuk berhijrah menjadi pribadi yang lebih islami
Jika Kita mengalami patah hati, mungkin Allah SWT ingin memperingatkan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah. Pacaran tidak dibenarkan dalam islam. Maka itu, jadikan peristiwa patah hati sebagai pelajaran hidup. Berhentilah untuk menjalin hubungan pacaran. Cobalah untuk berhijarah di jalan Allah SWT dengan meninggalkan hal-hal yang mendekati zina.
0 Comments