Mengenal Diri Sendiri Dalam ajaran Islam

Mengenal Diri Sendiri Dalam Islam

Untuk mengenal diri sendiri dalam Islam
 
Manusia yang hidup di dunia tentu memiliki identitas dan tahu siapa mereka. Hampir tidak ada manusia di dunia ini yang tidak memiliki identitas dan tidak tahu siapa itu. Namun, sangat jarang bagi manusia untuk benar-benar memahami dan benar-benar tahu siapa mereka dan untuk tujuan apa mereka hidup di dunia, apakah itu hanya makan, minum, tidur atau hanya menghasilkan uang.


Mungkin banyak dari kita tidak tahu betapa pentingnya untuk mengetahui diri kita atau identitas kita di hadapan Allah SWT pada intinya. Mengenal satu sama lain adalah salah satu hal yang ALLAH SWT perintahkan kepada umatnya. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara mengenal diri Anda sendiri dalam Islam. Temukan penjelasan berikut. (Baca fungsi agama dalam hidup dan fungsi iman kepada Allah SWT)
Pentingnya saling mengenal
Semua orang di dunia ini pasti tahu siapa namanya, di mana dia tinggal dan dari kota mana dia berasal, di mana dia dilahirkan, dan sebagainya, tetapi hanya sedikit orang yang bertanya-tanya siapa dia sebenarnya dan apa tujuannya. hidup di dunia dan apa yang harus dilakukan setelah pergi.


Saat ini, sebagian besar orang tidak benar-benar mengetahui identitas mereka yang sebenarnya, meskipun rasul itu sendiri telah menegaskan bahwa mengenal diri sendiri adalah langkah pertama dalam mengenal Allah yang Mahakuasa sebagai Tuhan dalam segala jenis ( bacalah kisah keteladanan Nabi Muhammad dan kebajikan cinta Nabi bagi umat Islam). Seperti yang disebutkan dalam hadis berikut


مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ


"Siapa pun yang mengenal dirinya sendiri, ia akan mengenal Tuhannya, dan siapa pun yang tahu Tuhannya akan binasa (fana) sendiri.
Berkat hadits ini, kita dapat mengetahui bahwa mengenal diri sendiri sangat penting bagi manusia karena, dengan mengetahui dirinya sebagai manusia yang diciptakan oleh Allah SWT, ia dapat mengenal Tuhan atau penciptanya, yaitu Allah SWT. (baca manfaat dari beriman kepada Allah SWT)
Identitas manusia


Sebelum saling mengenal satu sama lain, umat Islam, khususnya, perlu mengetahui unsur-unsur yang membentuknya, apakah itu dibentuk atau tidak. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan dua jenis unsur, yaitu unsur fisik atau fisik dan unsur spiritual, yaitu jiwa atau roh. (baca juga keindahan wanita dalam Islam)


• fisik atau fisik
Elemen fisik atau fisik adalah tubuh tempat jiwa manusia hidup. Pria itu secara fisik melakukan semua aktivitasnya di dunia dan dia juga dikenali oleh bentuk fisik dan penampilannya. Allah SWT sendiri menciptakan manusia dengan bentuk terbaik dan lebih baik daripada makhluk lain yang disebutkan dalam ayat berikut


لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
 

Kami memang menciptakan pria itu dalam bentuk terbaik. (QS At Tin: 4)
Tuhan menciptakan manusia yang lengkap dengan tubuhnya sehingga manusia dapat dianggap sebagai manusia, karena tubuh atau tubuh adalah tempat di mana jiwa akan hidup. Sementara itu, setelah seseorang meninggal dan jiwanya meninggalkan tubuh, tubuhnya tidak lagi berguna baginya. (Baca hukum tentang ziarah kuburan dan prosedur ziarah kuburan.)


• spiritual atau jiwa
Manusia tidak disebut manusia jika ia tidak memiliki jiwa, sehingga tubuh tanpa jiwa tidak masuk akal. Dengan demikian, jiwa manusia adalah sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT untuk menghuni tubuh dan jiwa yang mengendalikan hati dan pikirannya (baca penyakit hati dalam Islam dan pengobatan hati dalam Islam) . Allah SWT meniupkan jiwa ketika seorang manusia masih berada di dalam perut ibunya, sebagaimana ditunjukkan dalam kata-kata berikut (baca manfaat membaca Alquran untuk wanita hamil).


فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ


Jadi, jika saya menyempurnakan acara dan menghembuskannya ke dalam pikiran saya (ciptaan), maka masukkanlah ke dalam sujud. (Surat al-Hijr: 29)
Bagaimana cara saling mengenal
Setelah memahami pentingnya mengenal diri sendiri, seorang Muslim harus mengetahui atau mengeksplorasi bagaimana mengenal dirinya sendiri untuk mengenal Allah SWT dan mengetahui tujuan hidupnya. Cara untuk mengenal diri sendiri dalam Islam dapat dilakukan dengan cara berikut (baca tujuan penciptaan manusia)
1. Apakah Anda mengamati
Manusia harus memperhatikan dirinya sendiri, merenungkan tujuan hidupnya dan tahu mengapa ia diciptakan. Dengan mengamati dirinya sendiri, manusia dapat merasakan bahwa ada jiwa yang terlindungi di dalamnya dan bahwa tubuh adalah tempat di mana jiwa itu hidup. Sebagai seorang Muslim, Anda juga dapat menggunakan semua anggota tubuh Anda untuk memenuhi kewajiban Anda kepada Allah SWT.
2. Kenali sifat ciptaannya
Manusia diciptakan dengan tujuan dan sifat ciptaan manusia adalah untuk menyembah dan melayani Allah SWT sebagaimana dinyatakan dalam firman Tuhan berikut (baca tujuan hidup dalam Islam dan sifat ciptaan manusia)
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia, tetapi memujaku (hanya)" (Surah Adz-Dzaariyaat: 56).
3. Bersyukurlah kepada Allah SWT
Dengan bersyukur kepada Allah SWT, seorang manusia dapat mengenali dirinya dan mengenal Allah SWT. Seseorang yang bersyukur atas berkah Allah akan selalu menyadari bahwa ia tidak memiliki apa pun dan semua yang dimilikinya adalah milik Allah SWT. Perintah untuk mengucap syukur atas berkah Allah dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran berikut
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingat juga), ketika Tuhanmu telah menyatakan; "Memang, jika Anda bersyukur, kami akan menambahkan Anda (kebaikan), dan jika Anda menolak (kebaikan saya), maka, pada kenyataannya, hukuman saya sangat menyakitkan". (Surah Ibrahim: 7)
4. Ketahui peran dan posisinya
Allah menciptakan manusia dan menjadikannya seorang khalifah di muka bumi. Jadi, seorang manusia yang mengetahui dirinya masih mengingat peran dan posisinya di bumi sebagai seorang khalifah atau pemimpin, setidaknya untuk dirinya sendiri. Mengingat peran khalifahnya, ia dapat memperlakukan orang lain dan lingkungan alam dengan baik dan menjaga hal-hal selaras dengan sifat sejati mereka. Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWT (baca konsep penciptaan manusia dan sifat manusia menurut Islam)
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Ingat ketika Tuhanmu berkata kepada para malaikat, "Sebenarnya, aku ingin membuat khalifah di bumi." Mereka berkata, "Mengapa kamu ingin membuat (khalifah) di bumi seseorang yang akan menyebabkan dia merusak dan darah, bahkan jika kita selalu bermegah dalam memuji dan memurnikan Anda? "Tuhan berkata," Sebenarnya, saya tahu apa yang tidak Anda ketahui. "(Surat al-Baqarah: 30)
Manusia, khususnya Muslim yang baik, tentu saja selalu berusaha saling mengenal dan mengenal Tuhannya, yaitu Allah SWT. Jika semuanya berjalan dengan baik.

Post a Comment

0 Comments