Shalat Tahiyyatul Masjid Ketika Khatib Sedang Berkhutbah Jum’at
Ketika seseorang masuk masjid pada hari Jum’at dan khatib tengah khutbah Jum’at, maka selamanya disyariatkan untuk shalat tahiyyatul masjid dua raka’at secara ringkas sehingga sanggup langsung mendengarkan khutbah Jum’at. Hal ini sebagaimana hadits berasal dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah berkhutbah, sesudah itu bersabda,
إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَقَدْ خَرَجَ الْإِمَامُ، فَلْيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ
“Jika keliru seorang di antara kalian mendatangi shalat Jum’at, dan imam udah nampak (naik mimbar), shalatlah dua raka’at.”
Dalam satu riwayat disebutkan,
فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا
“Shalatlah dua raka’at secara ringkas.” (HR. Bukhari no. 888, 1113 dan Muslim no. 875)
Hadits di atas adalah dalil tegas bahwa orang yang baru datang dikala khatib udah berkhutbah, janganlah dia duduk sebelum menunaikan shalat tahiyyatul masjid dua raka’at khususnya dahulu. Hadits ini adalah argumentasi yang kuat atas pendapat beberapa ulama yang perlihatkan tidak disyariatkannya shalat tahiyyatul masjid didalam situasi seperti itu.
Penjelasan An-Nawawi Asy-Syafi’i
An-Nawawi Asy-Syafi’i rahimahullah mengatakan,
وهذا نص لا يتطرق إليه تأويل ولا أظن عالما يبلغه هذا اللفظ صحيحا فيخالفه
“Hadits ini adalah dalil tegas yang tidak perlu takwil. Aku tidak memiliki sangkaan ada seorang ulama yang beroleh hadits ini dan menyakininya sebagai hadits yang shahih, sesudah itu dia menyelisihi (kandungan) hadits ini.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 164 [Asy-Syamilah])
Hal ini terhitung dikuatkan bersama dengan hadits yang diriwayatkan oleh sobat Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,
بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، إِذْ جَاءَ رَجُلٌ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَصَلَّيْتَ؟ يَا فُلَانُ قَالَ: لَا، قَالَ: قُمْ فَارْكَعْ.
“Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan khutbah pada hari Jum’at, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bertanya kepadanya, “Apakah anda udah menunaikan shalat (dua raka’at), wahai Fulan?” lelaki itu pun menjawab, “Belum.” Beliau bersabda, “Bangun dan shalatlah.” (HR. Bukhari no. 930 dan Muslim no. 875)
Penjelasan Hadits berasal dari Abu Qotadah As–Sulami
Dalil lain didalam persoalan ini hadits berasal dari Abu Qatadah As-Sulami radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ المَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ
“Jika keliru seorang di antara kalian masuk masjid, maka shalatlah dua raka’at sebelum duduk.” (HR. Bukhari no. 444 dan Muslim no. 714)
Hadits di atas berwujud umum, artinya kapan saja masuk masjid, walaupun khatib tengah berkhutbah, maka disyariatkan shalat tahiyyatul masjid.
Dua raka’at yang kami maksud ini adalah dua raka’at shalat tahiyyatul masjid, dan bukan dua raka’at shalat qabliyyah Jum’at. Hal ini gara-gara shalat Jum’at tidak memiliki shalat sunnah rawatib qabliyyah [1]. Shalat yang disyariatkan dikala tunggu khutbah adalah shalat sunnah muthlaq yang tidak dibatasi bersama dengan bilangan raka’at tertentu. [2]
0 Comments