![]() |
| Cerita Nabi Ibrahim dan air zam-zam |
Cerita Asal usul air zamzam
Siti hajar memiliki keinginan yang kuat
untuk tetap hidup bersama putra yang disayanginya, Siti hajar pun
berlari mondari-mandir sebanyak tujuh kali antara bukit safa dan marwah,
yang pada akhirnya ia duduk termenung, kepalanya merasa pusing dan
hampir saja ia putus asa.

Diriwayathkan bahwa saat itu ibu dari
Ismail ini berada alam keadaan yang tidak berdaya dan hampir putus asa
kecuali dari rahmat Allah dan pertolongan-Nya datanglah malaikat jibril
kepadanya, lalu malaikat jibril itu bertanya kepada Siti Hajar :
“siapakah sebenarnya engkau ini?” Kemudian siti hajar menjawab : “Aku
adalah hamba sahaya ibrahim”. Jibril bertanya lagi :” Kepada siapa
engkai dititipkan di sini?”, Siti hajar menjawab : “Hanya kepada Allah.
Lalu malaikat jibril berkata lagi :
“Jika demikian, maka engkau telah dititipkan kepada Dzat yang maha
pemurah dan maha pengasih, yang akan melingungimu, mencukupkan keperluan
hidupmu dan tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan ayah puteramu
kepada-Nya”
Setelah percakapan itu, diajaklah siti
hajar pergi ke suatu tempat mengikutinya di suatu tempat dimana malaikat
jibril menginjakkan telapak kakinya kuat kuat di atas tanah dan atas
izin Allah segeralah keluar dari bekas telapak kaki itu air yang begitu
jernih, Itu merupakan mata iar zam-zam yang sampai saat ini dianggap
keramat oleh jemaah haji. Mereka rela berdesak-desakan mengelilinya
untuk mendapatkan setitik atau seteguk air. Karena sejarahnya mata air
itu dengan nama “Injakan jibril”
Dalam kesejap, air bekas injakan kaki
jibril tersebut melimpah kemana-mana, kemudian malaikat jibri berkata :
“zamzam!”, yang artinya “berkumpullah:. Kemudian air itu berkumpul dan
sampai sekarang air itu diberinama zam-zam. Kemudian malaikat jibril
berkata lagi : “Hai siti hajar janganlah engkau takut akan kehausan di
sini, karena sesungguhnya Allah menjadikan air ini untuk minuman
orang-orang yang ada di dunia ini. Dan air ini akan terus mengalir dan
tidak akan berhenti, dan nantin Ibrahim akan kembali juga ke di sini
untuk mendirikan ka’bah”
Melihat air yang deras itu Siti hajar
begitu gembira dan lega. Lalu segeralah ia membasahi bibir puteranya
dengan air keramat itu dan wajah puteranya pun segera terlihat segar
lagi, begitu juga dengan siti gahar, wajahnya terasa segar dan ia
merasa sangat bahagia dengan hadirnya mukzijat dari Allah yang
mengembalikan kesegaran hidup kepadanya dan juga kepada putranya setelah
sebelumnya dibayang-bayangi oleh kematian karena kelaparan.
Dengan dikeluarkannya air zazam itu,
datanglah burung-burung mengelilingi daerah yang ada airnya tersebut.
Burung-burung kemudian menarik perhatian sekelompok bangsa arab dari
suku juhrum yang merntau dan sedang berkemah di sekitar Makkah. Mereka
mengetahui dari pengalaman bahwa dia mana ada terlihat burung di udara,
maka di bawahnya juga terdapat air, maka mereka mengutus beberapa orang
untuk memeriksa kebenaran teori ini. Para pemeriksa itu kemudian pengri
mendatangi tempat dimana siti hajar berada, kemudian mereka kembali
kepada kaumnya dengan membawa kabar gembira mengenai adanya mata air
zamzam dan juga keadaan siti hajar bersama puteranya. Sejak itu,
segeralah sekelompok suku juhtum itu memindahkan perkemahannya ke tempat
sekitar zamzam, tentu saja kedatangan suku juhrum tersebut disambut
dengan gembira oleh siti hajar karena dengan hadirnya sekolompok suku
juhrum itu bisa menghilangkan kesunyian dan kesepian yang selama ini
dirsakan oleh siti hajar yang hanya hidup berdua dengan Ismail saja.
Siti hajar bersyukur kepada Allah yang maha pengasih dan penyayang,
dengan rahmatnya telah membuka hati orang-orang itu untuk datang
meramaikan dan memecah kesunyian.

0 Comments