Tetapi pasti ada saat-saat ketika seseorang sedang menunggu pendamping atau menunggu hari pernikahan tiba. Apakah Anda sudah memiliki pasangan potensial atau tidak, tentu saja, sebelum menikah, kita harus selalu menjaga diri kita sendiri, terutama masalah jantung atau jiwa.
Ada banyak kasus di mana orang-orang yang menunggu atau menunggu pernikahan terjebak dalam kasus dosa, ketidaktaatan atau bahkan jatuh ke dalam masalah pergaulan bebas. Untuk alasan ini, berikut adalah cara untuk menjaga hati tetap terjaga sebelum pernikahan.
Perintah Tuhan untuk melindungi hati dan kemurnianmu
Dalam Al Qur'an, Allah memerintahkan manusia untuk melindungi dirinya dari perzinahan. Perintah Tuhan berlaku untuk pria dan wanita, sesuai dengan kondisi wanita dan pria di dunia.
1. Untuk pria
Pria diperintahkan untuk melindungi alat kelamin mereka dan memegang pandangan mereka. Demikianlah agar kekudusannya terjaga. Tentu saja, ini untuk menjaga kemurnian diri sendiri, termasuk kemurnian hati. Urutan dijelaskan dalam ayat 30 QS An-Nur di bawah ini.
"Katakan pada orang-orang yang percaya:" Biarkan mereka memegang mata mereka dan melestarikan alat kelamin mereka; itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan. "(Surat an-Nur: 30)
2. Untuk wanita
Wanita juga diperintahkan hal yang sama oleh Allah SWT. Perintah kepada wanita adalah untuk menjaga mata mereka, untuk melindungi alat kelamin dan alat kelamin mereka, serta untuk menutupi kain goni dari payudara mereka. Berikut ini ditunjukkan dalam ayat 31 QS An-Nur, yang dijelaskan dalam ayat berikut:
"Katakan pada seorang wanita yang beriman:" Bahwa mereka menyembunyikan penglihatan dan alat kelamin mereka, dan tidak menunjukkan perhiasan mereka kecuali yang terlihat oleh mereka (tampaknya). Dan bahwa mereka menutupi pakaian penguburan mereka dan memperlihatkan perhiasan mereka hanya kepada suami mereka, ayah mereka, ayah dari suami mereka, putra mereka atau putra suami mereka, saudara laki-laki atau anak laki-laki mereka putra mereka, putra atau putri mereka Islam, atau budak mereka, atau pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang tidak mengerti tentang alat kelamin perempuan. Dan jangan biarkan mereka menekan kakinyua untuk menemukan permata yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kepada Allah, kamu yang beriman, agar kamu beruntung. "(QS An-Nur: 31)
Cara menjaga hati sebelum pernikahan
Perintah Tuhan harus dijalankan dalam hidup kita untuk melindungi hati kita. Selain itu, calon pasangan yang memiliki perasaan atau cinta umumnya akan merasakan perasaan dan dorongan nafsu yang berlebihan. Untuk ini, hati harus dijaga agar tidak jatuh ke dalam ketidaktaatan dan perzinaan.
Inilah cara menjaga hati sebelum pernikahan, baik bagi mereka yang menikah atau sedang mencari pasangan.
1. Siap menyembah Tuhan
Jika Anda menemukan pasangan, jika Anda ingin menikah atau jika Anda telah merencanakan pernikahan, seorang Muslim yang ingin mengatur kembali niatnya untuk menikah adalah bentuk ibadah kepada Allah SWT. Ketepatan niat beribadah adalah hal mendasar yang harus dilakukan sebelum yang lain dieksekusi. Ini seperti yang dikatakan Allah dalam ayat berikut,
“Padahal mereka tidak disuruh
kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS Al Bayinah : 5)
- Tidak Mengkondisikan Diri Pada Lingkungan atau Suatu Pergaulan Bebas
Menjaga hati hendaknya juga
sekaligus tidak mengkondisikan diri pada lingkungan atau pergaulan yang bebas.
Lingkungan pergaulan sangat mudah untuk mempengaruhi kita. Syetan sangat mudah
untuk menggoda manusia jika dilakukan dalam lingkungan yang kondusif untuk
berbuat dosa.
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti
langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan
perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah
dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih
(dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah
membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS An-Nur : 21)
- Menundukkan Pandangan dan Menjaga Aurat
“Hai anak Adam, sesungguhnya
Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah
untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu
adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu
ingat.” (QS Al-A’raf : 26)
Sebagaimana ayat di atas, maka
sebaiknya untuk menjaga hati sebelum menikah hendaknya antar calon pasangan
tidak saling mengumbar aurat dan pandangan sebelum terjadinya ijab qabul.
Begitupun dengan yang masih mencari jodoh maka hendak tidak mengumbar pandangan
dan auratnya kepada yang bukan mahrom. Hal ini sebagai bentuk ketaqwaan kepada
Allah karena jika pandangan dan aurat terumbar, akan mudah seseorang dikelabui
oleh setan untuk berzina.
- Tidak Berkhalwat dengan yang Bukan Mahram
“Dan janganlah kamu mendekati zina;
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk. “ (QS Al-Isra : 32)
Berkhalwat artinya berduaan. Untuk
itu bagi calon pasangan atau yan belum mahrom, tentu tidak diperkenankan
berkhalwat yaitu berduaan di tempat yang sepi. Alangkah baiknya jika hendak
berdiskusi dan saling mengenal memilih tempat yang ramai, tidak berpotensi
untuk berbuat maksiat, dan jika memungkinkan ditemani oleh mahramnya.
- Menjaga Aktivitas yang Produktif
“Dan carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan.” (QS Al
Qashash : 77)
Hal yang paling bisa dilakukan saat
sebelum menikah agar tidak terjebak kepada kemaksiatan adalah dengan cara
membuat aktivitas yang produktif. Aktivitas yang produktif akan membuat fokus
kita lebih banyak, sehingga tidak akan berpikir dan mengarah kepada hal-hal
yang mendekati zinah. Untuk itu, lebih baik berfokus pada apa yang kita lakukan
bukan hanya memikirkan masalah calon pasangan.
Bisa juga para muslim yang sedang
menunggu pernikahan, melakukan pembelajaran mengenai:
- Perencanaan Keuangan Keluarga
- Keluarga Dalam Islam
- Keluarga Sakinah Dalam Islam
- Keluarga Harmonis Menurut Islam
- Konflik dalam Keluarga
Hal-hal tersebut juga dibutuhkan
dalam membangun pernikahan nantinya. Sehingga, lebih baik mempelajari hal
tersebut ketimbang melakukan hal-hal yang tidak produktif atau menjeremuskan.
0 Comments