![]() |
Add caption |
Bunuh diri tentu bukanlah solusi dari setiap masalah. Tidak berarti ketika meninggal, ia telah mengakhiri masalahnya. Tentu saja konsep memiliki masa depan selanjutnya yang harus dikejar dan dikumpulkan bekalnya untuk hari akhir. Berikut adalah penyebab dan solusi agar orang tidak bunuh diri, dan selamat hingga kelak di akhirat.
Contoh Kasus Bunuh Diri di Dunia
Ada banyak sekali contoh kasus bunuh diri di dunia. Tentu semuanya memiliki masalah masing-masing dan tidak berarti bunuh diri selalu karena masalah kemiskinan. Bunuh diri tidak selalu disebabkan oleh orang yang miskin atau susah secara material, melainkan hal-hal lain yang dianggapnya sulit atau berat, bisa membuat seseorang melakukan bunuh diri.
Kasus bunuh diri yang pernah dilakukan Prof Paul Ehrenfest, karena ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya memiliki otak yang tidak sempurna hingga tidak bisa meneruskan jejaknya sebagai ilmuan
Seorang Politikus di Jepang bernama Hekichi Ogiwara bunuh diri bersama 9 orang keluarganya karena tidak sanggup menahan derita mental dari Ogiwara
Novelis dari Perancis, Henry De Monterlaf melakukan bunuh diri karena ia takut mengalami kebutaan. Padahal matanya telah buta sebelah dan satunya lagi mengalami sakit.
Orang-orang besar tersebut bunuh diri dikarenakan khawatir, tidak kuat, dan tidak bisa menerima kenyataan hidup yang dihadapinya. Melakukan bunuh diri berarti mengakhiri eksistensinya dan menganggap bahwa mati lebih baik daripada harus menanggung derita di dunia.
Tentu saja hal ini bisa terjadi karena ada kesalahan paradigma terhadap Cara Bahagia Menurut Islam dalam Kehidupan Dunia. Hidup di dunia memang tidak ada yang sempurna, dan Allah selalu memberikan ujian terhadap masing-masing orang agar selalu berubah lebih baik dan mampu menyelesaikan permasalahannya. Dunia Menurut Islam bukan sebagai hal utama. Untuk itu Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam adalah yang dituju, bukan hanya dunia saja.
Jenis-Jenis Bunuh Diri
Dalam perkembangannya, Emile Durkheim, seorang Sosiolog Perancis, pada akhir abad yang lalu membagi macam macam bunuh diri dilihat dari aspek sosialnya menjadi 3 kelompok. Kelompok ini adalah orang-orang yang biasanya melakukan bunuh diri dan menjadi sebab ia mengakhir hidupnya. Berikut adalah jenis-jenis bunuh diri.
- Bunuh diri Egoistik
Orang itu tidak kuat berintegrasi dalam masyarakat atau. dalam suatu kelompok tertentu. Hal itu merupakan salah satu sebab mengapa angka bunuh diri di kota lebih tinggi daripada di pedesaan.
- Bunuh diri Altruistik
Orang itu terlalu kuat berintegrasi dalam masyarakat atau. kelompoknya. sehingga ia mengikuti saja sesuatu tradisi dan norma yang menuntut seseorang melakukan bunuh diri, umpama harakiri pada orang Jepang.
- Bunuh diri Anomik
Pada orang itu terdapat gangguan dalam keseimbangan berintegrasi dalam masyarakat sehingga ia kehilangan pegangan pada norma norma, umpamanya orang yang bercerai, yang mengalami kegagalan besar dalam usahanya atau yang hidup tanpa pegangan hidup yang mantap.
3 kelompok tersebut adalah kelompok orang yang rentan untuk bunuh diri. Tentunya kita tidak ingin menjadi bagian dari 3 kelompok tersebut yang berpotensi melakukan bunuh diri.
0 Comments