Pujian kepada Allah, berkat dan salam selalu kepada Nabi, keluarganya, kawan-kawannya dan semua pengikutnya yang setia. Amma Ba'du, kebenaran perkataan itu adalah kitab Allah. Cara terbaik adalah jalan Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Yang terburuk adalah urus niaga. Dan setiap lelongan mesti hilang.
Pembaca yang dihormati, Allah berkata dalam bukunya yang mulia:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
"Allah tidak akan memaafkan dosa shirk, dan dia akan mengampuni dosa-dosa yang dikuasai oleh siapa yang dikehendakinya." (QS An Nisaa ': 116)
Pemahaman dan skop Shirk
Syirik mesti mengasimilasi selain daripada Allah kepada Allah Ta'ala dalam hal-hal yang termasuk kategori khusus yang dimiliki oleh Allah ta'ala. Keistimewaan Tuhan meliputi tiga perkara utama: pertama; hak rububiyah, seperti penciptaan, peraturan alam, penguasaan, pemberian hadiah, dsb. kedua; hak orang lain, seperti hak untuk disembah, tujuan doa, permintaan bantuan, permintaan untuk perlindungan, tujuan membuat pengorbanan atau pengorbanan, tujuan harapan, takut dan cinta disertai dengan penyerahan. Ketiga, hak atas kesempurnaan nama dan sifat, seperti memegang nama Allah, Ar Rabb, dan Ar Rahman, atau memiliki pengetahuan tentang yang tidak kelihatan, pendengaran, penglihatan, pengetahuan, tanpa pengetahuan. titik sama dengan dia. Jadi kekaburan ini boleh terjadi dalam hal rububiyah, bid'ah dan bahkan nama dan sifatnya.
Syaikh Al Albani Rahimahullah berkata: "Sesiapa yang mampu membersihkan dirinya dari tiga jenis syirik ini dalam ibadat dan ibadatnya kepada Allah, dia memakan tubuhnya, memuliakannya dan menentang atributnya, maka dia adalah Muwahhid yang benar. adalah pemilik keutamaan khusus orang tuli, dan sesiapa yang kehilangan sebahagian daripadanya akan tertakluk kepada ancaman yang dinyatakan dalam firman Allah ta'ala, seperti: "Jika kamu mencuri, kamu akan dipadamkan dari semua tindakan kamu dan kamu Pastinya mereka yang kalah. "Ingatlah ini, kerana inilah persoalan iman yang paling penting ..." / ibadat, dan itulah yang akan kita bicarakan sekarang. Ini syirik dari segi ibadah.Bahaya pembubaran berbahaya
Berikut adalah beberapa al-Quran dan Sunnah yang perlu dipertimbangkan dengan teliti. Hujah-hujah ini akan memberi kita gambaran yang dahsyat dan sangat menakutkan tentang bahaya kesepian. Semoga Allah menyelamatkan kita.
Pertama, dosa shirk tidak akan diampunkan oleh Allah. Allah berfirman:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
"Allah pasti tidak mengampuni dosa syirik, dan mengampuni dosa-dosa lain yang berada di bawah kawalan mereka yang dipegangnya." (QS An Nisaa ': 48 dan 116)
Kedua, Allah melarang syurga dari memasuki syurga. Allah berfirman:
إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّهُ عَلَيهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنصَارٍ
"Sesiapa yang mempersekutukan dengan Allah, adalah Allah yang mempertahankan langit dan pulangan ialah neraka, dan tidak ada bantuan untuk orang-orang yang zalim." (QS Al Ma'idah: 72)
Ketiga, orang yang tidak beriman akan kekal dalam azab neraka. Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada Kitab Suci dan orang kafir berada di dalam neraka dan kekal di sana, mereka adalah seburuk-buruk makhluk." (QS.Aal Bayyinah: 6)
Keempat, dosa kejahilan menghapuskan segala kebaikan amal, tanpa mengira bilangan badan-badan amal. Allah berfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Dan ini telah diturunkan kepadamu dan kepada nabi-nabi yang terdahulu daripadamu:" Jika kamu melakukan syirik, maka tindakan anda pasti akan dibatalkan dan anda pasti akan menjadi orang yang rugi. " (QS.Az Zumar: 65)
Kelima, shirk adalah yang paling kejam. Allah berfirman:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Sesungguhnya shirk adalah ketidakadilan yang besar." (QS Luqman: 13)
Allah ta'ala juga berkata:
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
"Kami telah menghantar ayat-ayat kepada Rasul-rasul kami, dan mengirimkan kepada mereka kitab dan catatan supaya manusia dapat menegakkan keadilan." (QS Al Hadiid: 25)Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Allah memberitakan bahwa Dia mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitabNya agar manusia menegakkan yaitu keadilan. Salah satu di antara keadilan yang paling agung adalah tauhid. Ia adalah pokok terbesar dan pilar penegak keadilan. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat besar. Sehingga syirik merupakan kezaliman yang paling zalim, sedangkan tauhid merupakan keadilan yang paling adil…” (Ad Daa’ wad Dawaa’, hal. 145)
Keenam, syirik merupakan dosa terbesar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada para sahabatnya yang artinya, “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa-dosa yang paling besar?” (beliau ulangi pertanyaan itu tiga kali) Maka para sahabat menjawab, “Mau ya Rasulullah.” Lalu beliau bersabda, “Berbuat syirik terhadap Allah dan durhaka kepada kedua orang tua…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketujuh, orang yang berbuat syirik sehingga murtad maka menurut ketetapan syariat Islam dia berhak dihukum bunuh. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Tidak halal menumpahkan darah seorang muslim kecuali dengan satu di antara tiga penyebab: seorang yang sudah menikah tapi berzina, seorang muslim yang membunuh saudaranya (seagama) atau orang yang meninggalkan agamanya sengaja memisahkan diri dari jama’ah (murtad dari Islam).” (HR. Bukhari dan Muslim). Beliau juga bersabda, “Barang siapa yang mengganti agamanya maka bunuhlah dia.” (HR. Ahmad dan Bukhari)
Kedelapan, amal yang tercampur dengan syirik akan sia-sia dan sirna sebagaimana debu-debu yang beterbangan disapu oleh angin. Allah ta’ala berfirman,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُوراً
“Dan Kami akan hadapi semua amal yang pernah mereka amalkan (sewaktu di dunia) kemudian Kami jadikan amal-amal itu sia-sia seperti debu-debu yang beterbangan.” (QS. Al Furqan: 23)
Kesembilan, orang yang berbuat syirik dalam beramal maka dia akan ditelantarkan oleh Allah. Allah ta’ala berfirman dalam sebuah hadits qudsi yang artinya, “Aku adalah Zat yang Maha Kaya dan paling tidak membutuhkan sekutu, oleh sebab itu barang siapa yang beramal dengan suatu amalan yang dia mempersekutukan sesuatu dengan-Ku di dalam amalnya itu maka pasti Aku akan telantarkan dia bersama kesyirikannya itu.” (HR. Muslim)
Kesepuluh, bahaya syirik lebih dikhawatirkan oleh Nabi daripada bahaya Dajjal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Maukah kalian aku beritahukan tentang sesuatu yang paling aku khawatirkan mengancam kalian dalam pandanganku dan lebih menakutkan daripada Al Masih Ad Dajjal?” Maka para sahabat menjawab, “Mau (ya Rasulullah).” Beliau pun bersabda, “Yaitu syirik yang samar. Apabila seseorang mendirikan shalat sambil membagus-baguskan shalatnya karena dia melihat ada orang lain yang memperhatikan shalatnya.” (HR. Ahmad)
Kesebelas, syirik kecil adalah dosa yang sangat dikhawatirkan terjadi pada generasi terbaik yaitu para sahabat radhiallahu ‘anhum. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda yang artinya, “Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Maka beliau pun ditanya tentangnya. Sehingga beliau menjawab, “Yaitu riya’/ingin dilihat dan dipuji orang.” (HR. Ahmad, dishahihkan Al Albani dalam Ash Shahihah no. 951 dan Shahihul Jami’ no. 1551)
Kedua belas, Syirik adalah bahaya yang sangat dikhawatirkan oleh bapak para Nabi yaitu Ibrahim ‘alaihis salam akan menimpa pada dirinya dan pada anak keturunannya. Allah ta’ala mengisahkan doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim di dalam ayat-Nya,
رَبِّ اجْعَلْ هَـذَا الْبَلَدَ آمِناً وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الأَصْنَامَ
“Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari penyembahan kepada arca-arca.” (QS. Ibrahim: 35)
Ibrahim At Taimi mengatakan, “Lalu siapakah orang selain Ibrahim yang bisa merasa aman dari ancaman bencana (syirik)?!” Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata, “Maka tidak ada lagi yang merasa aman dari terjatuh dalam kesyirikan kecuali orang yang bodoh tentangnya dan juga tidak memahami sebab-sebab yang bisa menyelamatkan diri darinya; yaitu ilmu tentang Allah, ilmu tentang ajaran Rasul-Nya yaitu mentauhidkan-Nya serta larangan dari perbuatan syirik terhadapnya.” (Fathul Majid, hal. 72).
Ketiga belas, orang yang mati dalam keadaan masih musyrik maka pasti masuk neraka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa yang menjumpai Allah (mati) dalam keadaan mempersekutukan sesuatu dengan-Nya maka pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)
Keempat belas, orang yang berbuat syirik maka amalnya tidak akan diterima. Allah ta’ala berfirman,
فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلاً صَالِحاً وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَداً
“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan apapun dengan Allah dalam beribadah kepada tuhannya itu.” (QS. Al Kahfi: 110)
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata sembari menukilkan ayat, “[Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya] artinya barangsiapa yang menginginkan pahala dan balasan kebaikan dari-Nya, [maka hendaklah dia beramal shalih], yaitu amal yang sesuai dengan syariat Allah. [dan dia tidak mempersekutukan apapun dalam beribadah kepada kepada Tuhannya] Artinya dia adalah orang yang hanya mengharapkan wajah Allah saja dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Inilah dua buah rukun diterimanya amalan. Suatu amal itu harus ikhlas untuk Allah dan benar yaitu berada di atas tuntunan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/154). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya, “Barang siapa yang mendatangi paranormal kemudian menanyakan sesuatu kepadanya maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam.” (HR. Muslim dan Ahmad)
Kelima belas, seorang mujahid, da’i atau ahli baca Quran serta dermawan yang terjangkiti kesyirikan maka akan diadili pertama kali pada hari kiamat dan kemudian dibongkar kedustaannya lalu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan wajahnya tertelungkup dan diseret oleh Malaikat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya orang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan kemudian ditampakkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan dengannya?” Dia menjawab, “Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang karena ingin disebut sebagai pemberani. Dan itu sudah kau dapatkan.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka. Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah kelapangan harta. Dia didatangkan dan ditunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Maka dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya?” Dia menjawab, “Tidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk menginfakkan harta di jalan-Mu kecuali aku telah infakkan hartaku untuk-Mu.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau lakukan itu demi mendapatkan julukan orang yang dermawan, dan engkau sudah memperolehnya.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeret-Nya menetap di wajahnya sehingga dilemparkan ke dalam neraka. Kemudian orang yang meminta pengetahuan dan pengajaran dan juga membaca Al-Quran. Dia datang dan menunjukkan kepadanya nikmat-nikmat yang beliau terima dan dia mengaku. Allah bertanya: "Apa yang anda lakukan untuk dia?" Beliau menjawab: "Saya menuntut pengetahuan, saya mengajar dan saya membaca Al-Quran, supaya baik keadaanmu." Tuhan berkata, "Anda berbohong, anda bertanya benar-benar pengetahuan yang dipanggil alim Anda membaca Al-Quran seperti yang disebut Qari .." Maka Allah memerintahkan kepada malaikat untuk menggantungnya di mukanya sehingga dia dilemparkan ke dalam neraka . "(HR. Muslim)
Enam belas tahun, bomoh akan ketagih dengan persembahannya, dan ditolak oleh Allah. Abdullah bin Ukaim diceritakan dalam marfu (Nabi) bahawa dia berkata: "Sesiapa yang berpaut kepada sesuatu (tangkal, dan lain-lain) akan terpaksa bergantung padanya dan bergantung kepadanya." Arna'uth dalam Jami'ul Ushul Takhrij 7/575)
Seventeen, yang menyembah selain Allah adalah yang paling pelik di dunia. Allah berfirman:
ومن أضل ممن يدعو من دون الله من لا يستجيب له إلى يوم القيامة وهم عن دعائهم غافل وإذا حشر الناس كانوا لهم أعداء وكانوا بعبادتهم كافرين
"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang-orang yang memanggil tawaran lain dari Allah, sesuatu yang tidak dapat dengan jelas menjawab dalam solat sebelum hari kiamat, dan ia juga merupakan pengabaian solat. Dan apabila manusia adalah lebih (hari kiamat), maka mereka akan menjadi musuh dan menolak penyembahan hamba mereka "(QS Al Ahqaf:. 5-6).
Kelapan belas, shirkers adalah manusia yang terlalu bodoh untuk mengambil pelajaran. Allah berfirman:
ولئن سألتهم من نزل من السماء ماء فأحيا به الأرض من بعد موتها ليقولن الله قل الحمد لله بل أكثرهم لا يعقلون
"Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka. Yang menurunkan hujan dari langit; Aku akan membawa kembali kepada kehidupan selepas kematian? "Sudah tentu mereka akan menjawab: 'Allah', maka katakanlah:" Segala puji bagi Allah. "Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS Al 'Ankabut. 63)
Allah juga berkata:
أيشركون ما لا يخلق شيئا وهم يخو
"Adakah mereka mahu kaitkan (dengan Allah) sesuatu yang tidak dapat menciptakan sesuatupun, bahkah merekalah yang diciptakan, mereka juga tidak dapat memberikan sedikit bantuan dan tidak boleh membantu diri mereka sendiri" (QS. Al A'raaf: 191-192)
Jalla Allah wa 'ala juga berkata:
والذين تدعون من دونه ما يملكون من قطمير إن تدعوهم لا يسمعوا دعاءكم ولو سمعوا ما استجابوا لكم ويوم القيامة يكفرون بشرككم ولا ينبئك مثل خبير
"Dan perkara-perkara di luar dia yang anda tidak akan menerima boleh mengeluarkan walaupun tipis kulit. Jika anda memanggil (berhala) mereka tidak dapat mendengar doa anda. Dan jika mereka dapat mendengar, mereka akan tidak mengakses permohonan anda dan hari kiamat, mereka akan menolak penolakan, dan tidak ada yang akan memberitahu anda kebenaran tentang segala sesuatu sebagai bahan maha mengetahui "(QS Published: 13-14).Kesembilan belas, orang yang berbuat syirik adalah orang yang berkepribadian rendah dan tidak yakin dengan kemahakuasaan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Thiyarah (menganggap sial karena melihat, mendengar atau mengetahui sesuatu) adalah syirik. Thiyarah adalah syirik…” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hadits hasan shahih, lihat Al Jadid, hal. 259)
Kedua puluh, amalan orang yang berbuat syirik atau mengangkat thaghut (sesuatu yang disembah, ditaati atau diikuti sehingga menjadi sosok tandingan bagi Allah) akan berubah menjadi penyesalan abadi di akhirat kelak. Allah ta’ala berfirman,
إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُواْ مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ وَرَأَوُاْ الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الأَسْبَابُ وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُواْ لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّؤُواْ مِنَّا كَذَلِكَ يُرِيهِمُ اللّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ
“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan ketika segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti; “Seandainya kami dapat kembali ke dunia, pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluardari api neraka.” (QS. Al Baqarah: 166-167)
Kedua puluh satu, orang yang berbuat syirik sehingga mencintai sesembahan atau pujaannya sebagai sekutu dalam hal cinta ibadah maka dia tidak akan bisa merasakan manisnya iman. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Ada tiga ciri, barang siapa yang memilikinya maka dia akan bisa merasakan manisnya iman: (1) Apabila Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya daripada segala sesuatu selain keduanya. (2) Apabila dia bisa mencintai seseorang hanya karena Allah saja. (3) Apabila dia merasa begitu benci untuk kembali dalam kekafiran setelah Allah selamatkan dirinya darinya sebagaimana orang yang tidak mau dilemparkan ke dalam kobaran api.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedua puluh dua, orang yang berbuat syirik maka tidak akan diberikan kecukupan oleh Allah. Allah ta’ala berfirman,
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْراً
“Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah (bertauhid dan tidak menyandarkan hatinya kepada selain Allah) maka Allah akan mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan menyelesaikan urusannya, dan Allah telah menentukan takdir dan ketentuan waktu bagi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 3)
Kedua puluh tiga, celakalah budak harta benda dan pemuja mode busana. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Binasalah hamba dinar, hamba dirham, hamba Khamishah, hamba Khamilah. Jika dia diberi maka dia senang tapi kalau tidak diberi maka dia murka. Binasalah dan rugilah dia…” (HR. Bukhari)
Khamishah adalah kain dari bahan sutera atau wol yang bercorak, sedangkan Khamilah adalah kain beludru (lihat Al Jadid, hal. 330 dan Fathul Majid, hal. 365).
Syaikh Muhammad bin Abdul ‘Aziz Al Qar’awi mengatakan, “Hadits itu menunjukkan bahwasanya barang siapa yang menjadikan (kesenangan) dunia sebagai tujuan akhir kehidupan serta puncak cita-citanya maka sesungguhnya dia telah menyembahnya dan mengangkatnya sebagai sekutu selain Allah.” (Al Jadid, hal. 332).
Kedua puluh empat, orang yang berbuat syirik pasti akan tertimpa bencana atau siksa yang sangat pedih dan menyakitkan. Allah ta’ala berfirman,
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah merasa takut orang-orang yang menyelisihi urusan Rasul kalau-kalau mereka itu akan tertimpa fitnah (bala/bencana) atau siksa yang sangat pedih.” (QS. An Nuur: 63).
0 Comments