Sekilas tentang Nabi Ibrahim AS

Ibrahim dilahirkan di tengah-tengah penduduk penyembah berhala yang dipimpin oleh seorang raja lalim bernama Namrud. Selama masa dakwah, beliau menemui banyak cobaan dari umatnya maupun ayah kandungnya sendiri.  

Dikisahkan di dalam sejarah Islam, Ibrahim alaihissalam (AS) merupakan nabi keenam dan termasuk golongan Ulul Azmi. Sebutan khusus ini diberikan sebab ketabahan dan kesabaran luar biasa beliau di dalam mendakwahkan ajaran Allah SWT.

Sejak kecil, sang nabi udah dianugerahi kecerdasan yang luar biasa. Beliau sering kali bertanya-tanya kenapa penduduk di sekitarnya menjadikan berhala-berhala sebagai sembahan padahal dia tak mampu berbuat apa-apa.

Setelah menginjak dewasa, Nabi Ibrahim AS menjadi mempertanyakan keberadaan Tuhan sampai akhirnya hidayah menuntun beliau mengimani Allah SWT. Tak cuma di terima sendiri, beliau menyebarkan ajaran tauhid itu kepada ayahnya maupun penduduk Negeri Babilonia.

Penasaran seperti apa kisah Nabi Ibrahim AS menjadi berasal dari kecil sampai wafat dan juga cerita menarik lainnya? Yuk, baca penjelasan lengkapnya di bawah ini! Semoga saja tersedia banyak pelajaran bermanfaat yang mampu anda ambil. Selamat membaca.




Nabi Ibrahim AS lahir 2.510 sebelum hijriyah di Kota Ur Kasdim, Iraq. Beliau merupakan putra dari Azar bin Nahur bin Sarugh bin Ra’u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh.

Waktu kecil, Ibrahim sempat diasingkan orangtuanya ke hutan supaya tak dibunuh oleh tentara Raja Namrud. Sang raja memerintahkan setiap bayi laki-laki yang lahir kudu dibunuh. Peraturan ini dikeluarkan lantaran raja lalim selanjutnya kuatir kelak ada seorang laki-laki dari bangsanya menghancurkan kerajaan Babilonia yang diperintahnya.

Ketika beranjak dewasa, Nabi Ibrahim AS kembali ke daerah kelahirannya. Di sana, beliau mendapati orang-orang menyembah berhala, termasuk sang bapak yang merupakan pembuat patung. Hampir di setiap rumah, Ibrahim mendapatkan patung yang menjadi sembahan penduduk setempat.

Fenomena selanjutnya semakin menyebabkan Ibrahim bertanya-tanya siapakah Tuhan yang sebenarnya. Kemudian, beliau melaksanakan perjalanan dari satu daerah ke daerah lain untuk mencari jawaban atas beraneka pertanyaan yang sepanjang ini terlintas di pikirannya.

Post a Comment

0 Comments