Kisah Wafatnya Nabi Adam AS

Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan Allah. Dia diciptakan Sang Maha Pencipta sebagai makhluk yang paling sempurna. Dia juga yang membuat manusia hidup di bumi seperti sekarang.

Adam adalah manusia pertama dan nabi pertama. Menurut kisah Nabi Adam AS yang tersedia dalam Alquran, manusia sesungguhnya diciptakan sebagai makhluk paling sempurna. Sebab manusia punya sifat dan kelebihan yang ada pada malaikat dan setan.

Tidak cuma diciptakan sempurna, manusia terhitung makhluk yang dimuliakan Allah. Ketika Nabi Adam dilahirkan, seluruh makhluk terhitung malaikat, jin, dan setan, diperintahkan untuk bersujud padanya. Tidak tersedia makhluk lain yang mendapat perlakuan khusus seperti itu.

Adam pun ditaruh di surga, tempat di mana seluruh perihal yang dibutuhkan manusia dicukupi oleh Allah. Adam cumaperlu memintanya saja pada Allah. Entah itu makanan yang enak, minuman, bahkan hingga rekan hidup.



Dari riwayat Ubay bin Kaab, diceritakan bahwa selagi mendekati akhir hidup, Nabi Adam minta pada anak-anaknya mencarikan buah surga. Anak-anaknya melacak kesana dan kemari, berasal dari pagi hingga malam. Sayang, buah berikut tak kunjung ditemukan.

Di perjalanan, mereka lantas bertemu malaikat yang menyamar menjadi orang yang mempunyai kain, wewangian, dan juga sekop. Ia mengatakan pada anak-anak Adam terkecuali sebaiknya mereka pulang, sebab ajal ayahnya udah dekat.

Mereka pun pulang, sambil diikuti orang asing tadi. Hawa dan Adam yang sebelumnya dulu tinggal di surga, mengenali sosok orang asing tersebut. Ia adalah malaikat maut yang bertugas mengambil alih nyawa Adam.

Setelah mencabut nyawa manusia pertama tersebut, ia lantas memandikan, mengkafani, dan memberi wewangian pada jenazah. Ia lantas menggali tanah, tempatkan jenazah di didalam lubang itu, lantas menumpukkan batu pada makam Nabi Adam AS.

Ia lantas berpesan sebelum saat pergi, “Wahai bani Adam, ini adalah tuntunan bagi orang yang mati di antara kalian.” Kematian Adam menjadi pelajaran tak terlupakan bagi umat manusia. Sebab sejak peristiwa itu, manusia mengenal prosesi dan ritual pemakaman.

Post a Comment

0 Comments