Meski tak termasuk dalam daftar 25 nabi dan rasul, kisah Nabi Khidir AS
cukup masyhur di kalangan umat muslim. Sosok misterius yang diceritakan
dalam Alquran ini dikenal sebagai seseorang yang memiliki ilmu dan
kebijaksanaan yang tinggi.
Dikisahkan, Nabi Khidir
AS merupakan hamba pilihan Allah SWT yang dianugerahi beraneka
keistimewaan. Kelebihan tersebut meliputi kecakapan ilmu, sikap
bijaksana, dan kapabilitas menghijaukan lagi tanah yang tandus.
Tak
cuma itu, Nabi Khidir AS termasuk dipertemukan Allah dengan Nabi Musa
AS dan Nabi Muhammad SAW. Beliau termasuk bersua dengan sebagian kawan
akrab Nabi SAW, layaknya Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Ali bin Abi
Tahlib. Menjelang hari akhir, sang nabi akan dipertemukan dengan Dajal
untuk memberi peringatan padanya.
Kisah wafatnya Nabi
Khidir AS pun tetap mengakibatkan sinyal tanya. Ada yang berpendapat
beliau tetap hidup, tapi ada pula yang berkata sudah meninggal sebelum
akan diutusnya Nabi Muhammad SAW menjadi rasul.
Suatu hari, seseorang berasal dari Bani Israil menanyakan kepada Nabi Musa AS, “Siapakah orang yang paling berilmu?” Sang nabi menjawab, “Aku.” Lantas, Allah SWT memberi salam beliau dan berfirman, “Sesungguhnya, di sisi-Ku ada seorang hamba yang berada di pertemuan dua lautan dan dia lebih berilmu daripada kamu.”
Sang Nabi lantas bertanya, “Ya Allah, di manakah aku mampu menemuinya?” Kemudian Allah memerintahkan beliau mempunyai seekor ikan di dalam sebuah keranjang. Saat ikan selanjutnya hilang, maka di daerah itulah Musa bakal berjumpa bersama dengan sosok yang dimaksud.
Atas saran Allah SWT, selanjutnya beliau berjumpa bersama dengan Nabi Khidir AS yang sedang duduk bersimpuh di sebuah batu. Nabi Musa AS pun memperkenalkan diri, lantas menghendaki Nabi Khidir AS untuk mengajari apa yang tak diketahuinya. Khidir menjawab, “Sesungguhnya, kamu sekali-kali tidak bakal mampu sabar bersamaku,” (Q.S. Al-Kahfi: 67).
Meski begitu, Musa selalu mendambakan berguru kepada hamba pilihan Allah tersebut. Nabi Khidir AS lantas mengajukan sebuah syarat kepada beliau, “Janganlah kamu menanyakan kepadaku mengenai suatu hal apa pun hingga aku sendiri menerangkannya kepadamu,” (Q.S. Al-Kahfi: 70). Nabi Musa AS menyanggupinya dan mereka pun lakukan sebuah perjalanan.
0 Comments