Nabi Sulaiman AS adalah utusan Allah SWT yang diminta menjadi raja untuk memerintah Bani Israel di Palestina.
Selain
itu, Nabi Sulaiman AS juga memiliki kisah yang menarik dengan kawanan
semut, burung hud-hud, ratu dari Negeri Saba, dan malaikat maut. Di
dunia ini, mungkin hanya Beliau yang memiliki pengalaman ini.
Kisah
Nabi Sulaiman AS dengan burung hud-hud. Suatu
hari, beliau mengundang seluruh bala tentaranya yang terdiri dari
manusia, jin, dan para binatang. Semua jenis binatang menghadiri
undangan tersebut terkecuali burung hud-hud.
Karena merasa jengkel dengan ketidakhadiran si burung, beliau pun berencana ingin menghukumnya. Hal tersebut tertulis dalam Surah An-Naml ayat 21 yang berbunyi, “Sungguh aku benar-benar akan mengazabnya dengan azab yang keras atau benar-benar menyembelihnya kecuali jika benar-benar dia datang kepadaku dengan alasan yang terang.”
Setelah ditunggu lama oleh Nabi Sulaiman AS dan yang lainnya, hud-hud pun datang. Setiba di istana, burung ini membawa sebuah kabar yang membuat nabi Allah SWT tersebut tak jadi menghukumnya.
Hewan bersayap itu mengaku melihat sebuah negeri subur yang diperintah oleh seorang ratu. Perempuan tersebut memiliki kerajaan dan singgasana yang besar, tetapi dia dan rakyatnya tidak menyembah Allah SWT, melainkan matahari.
Sang nabi sempat meragukan penjelasan si burung. Untuk membuktikan kebenarannya, beliau memerintahkan hud-hud untuk menyampaikan sepucuk surat ke negeri yang diperintah oleh seorang ratu bernama Balqis tersebut.
Setelah mendapat perintah dari Nabi Sulaiman AS, burung hud-hud pun terbang ke Negeri Saba, lalu menjatuhkan surat yang dibawanya ke Ratu Balqis. Wanita itu lantas membaca surat tersebut yang isinya:
“Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, surat ini adalah daripadaku, Sulaiman. Janganlah kamu bersikap sombong terhadapku dan menganggap dirimu lebih tinggi daripadaku. Datanglah sekalian kepadaku berserah diri.”
Sang ratu pun memberitahukan isi surat itu kepada pembesar-pembesar negerinya dan meminta pertimbangan mereka. Para petinggi itu berkata siap mengangkat senjata karena Negeri Saba memiliki pertahanan yang kuat. Namun akhirnya, para pembesar itu mengembalikan keputusan kepada sang ratu.
Sebagai bentuk iktikad baik, Ratu Balqis memutuskan untuk mengirim hadiah kepada si pengirim surat. Setibanya utusan-utusan ratu di kerajaan Nabi Sulaiman AS, mereka diperintahkan untuk membawa hadiah itu kembali dan menghadap kepada ratunya.
Beliau juga meminta agar sang ratu mendatangi kediamannya dan mengancam akan mengusir mereka dari Negeri Saba semisal tak bersedia datang. Ratu Balqis setuju, lalu Nabi Sulaiman AS meminta salah satu pengikutnya (jin Ifrit) untuk memindahkan singgasana ratu Negeri Saba ke hadapan beliau. Ajaibnya, istana tersebut dapat berpindah hanya dalam kedipan mata.
Sesampainya di kerajaan Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun terkagum-kagum dengan istana yang dilihatnya. Wanita itu juga tak menyangka jika ada istana yang menyerupai miliknya karena selama ini dia berpikir hanya dialah yang memiliki singasana indah termegah.
Nabi Sulaiman AS mengajak sang ratu dan pasukannya berkeliling istana, lalu beliau mengajak mereka untuk beriman kepada Allah SWT. Seketika Ratu Balqis mengucap syahadat dan memeluk agama Islam yang diikuti pengikutnya. Sang ratu pun kemudian diperistri Nabi Sulaiman AS dan kerajaan mereka disatukan.

0 Comments