Pernahkah kamu mendengar sejarah tentang Nabi Nuh AS dan
keturunannya? Beliau merupakan rasul ketiga yang menghadapi begitu
banyak ragam tantangan dan ujian berat dari umatnya selagi berdakwah.
Mungkin
banyak dari anda yang telah tak asing dengan kisah Nabi Nuh AS. Beliau
diutus Allah SWT untuk memberikan peringatan kepada umatnya yang waktu
itu menyembah berhala dan menyekutukan-Nya.
Dalam
menyebarkan ajaran tauhid, Nabi Nuh AS menemui banyak rintangan dan
cobaan berasal dari kaumnya. Mereka mencemooh, menghina, dan beranggap
beliau sesat sebab menyimpang berasal dari adat terdahulu.
Meski
begitu, tersedia pula segelintir orang yang bersedia jadi pengikut sang
nabi dan beriman kepada Allah, terlebih golongan fakir dan miskin.
Sedangkan raja dan orang-orang kaya kukuh menentang dan meremehkan
beliau.
Cobaan demi cobaan, Nabi Nuh AS yang dihadapi
hingga bertahun-tahun dengan sabar. Utusan Allah SWT ini pun bersedih
sebab tak banyak berasal dari umatnya yang bersedia kembali ke jalur
lurus. Hingga suatu ketika, beliau memohon pada Allah supaya umatnya
yang durhaka segera ditimpa azab.
Masa dakwah Nabi Nuh AS berjalan hingga ratusan th. lamanya. Meski begitu, tak banyak berasal dari kaum beliau yang bersedia beriman kepada Allah SWT, yakni cuma kira-kira 70–80 orang.
Keadaan selanjutnya sebabkan sang nabi kecewa dan sedih. Lalu, beliau memohon kepada Allah supaya umatnya ditimpa azab. Jika mereka dibiarkan hidup di wajah bumi, Nabi Nuh AS khawatir orang-orang itu bakal saling menyesatkan dan melahirkan anak-anak yang berbuat kemungkaran.
Allah SWT mengabulkan permohonan itu, lantas memerintahkannya untuk sebabkan kapal serta mengajari langkah sebabkan kendaraan air tersebut. Lantas, beliau merasa sebabkan kapal dan dibantu oleh pengikutnya yang beriman.
Setiap kali melewati tempat pembuatan kapal, orang-orang sering kali mengejek dan menghina Nabi Nuh AS dan pengikutnya. Mereka berpikir tindakan itu adalah perihal bodoh gara-gara beliau sebabkan kapal di Gurun Sahara yang di sekitarnya tak tersedia laut maupun sungai.
Namun, sang nabi senantiasa sabar menghadapi cemoohan umatnya dan senantiasa melanjutkan sebabkan kapal hingga selesai. Nabi Nuh AS dan pengikutnya paham bahwa sebentar kembali bakal tersedia banjir bah dan kapal selanjutnya bakal menyelamatkan mereka berasal dari azab-Nya.
0 Comments