Kisah Nabi Nuh AS Mendapat Cobaan saat Berdakwah

Pernahkah kamu mendengar sejarah tentang Nabi Nuh AS dan keturunannya? Beliau merupakan rasul ketiga yang menghadapi begitu banyak ragam tantangan dan ujian berat dari umatnya selagi berdakwah. 

Mungkin banyak  dari anda yang telah tak asing dengan kisah Nabi Nuh AS. Beliau diutus Allah SWT untuk memberikan peringatan kepada umatnya yang waktu itu menyembah berhala dan menyekutukan-Nya.

Dalam menyebarkan ajaran tauhid, Nabi Nuh AS menemui banyak rintangan dan cobaan berasal dari kaumnya. Mereka mencemooh, menghina, dan beranggap beliau sesat sebab menyimpang berasal dari adat terdahulu.

Meski begitu, tersedia pula segelintir orang yang bersedia jadi pengikut sang nabi dan beriman kepada Allah, terlebih golongan fakir dan miskin. Sedangkan raja dan orang-orang kaya kukuh menentang dan meremehkan beliau.

Cobaan demi cobaan, Nabi Nuh AS yang dihadapi hingga bertahun-tahun dengan sabar. Utusan Allah SWT ini pun bersedih sebab tak banyak berasal dari umatnya yang bersedia kembali ke jalur lurus. Hingga suatu ketika, beliau memohon pada Allah supaya umatnya yang durhaka segera ditimpa azab.



Setelah diangkat jadi rasul, Nabi Nuh AS mempunyai kewajiban untuk berdakwah terhadap umatnya. Beliau mengusahakan memperingatkan mereka sehingga kembali ke jalan Allah dengan meninggalkan berhala-berhala yang disembahnya.

Beberapa dari kaumnya bersedia ikuti ajakan sang nabi, terlebih golongan duafa dan fakir. Sedangkan group kaya dan kuat menampik mentah-mentah ajaran Nabi Nuh AS, juga istrinya sendiri dan tidak benar satu anaknya yang bernama Kan’an.

Mereka kerap mencela, meremehkan, dan menghina Nabi Nuh AS beserta pengikutnya yang lemah dan miskin. Selain itu, beliau juga dinilai kaumnya sebagai seseorang yang menyimpang dari formalitas leluhur dan membawa ajaran sesat.

Meski begitu, Nabi Nuh AS tak dulu berputus asa mendakwahi kaumnya baik secara rahasia maupun terang-terangan. Beliau jalankan itu dari hari ke hari, bulan ke bulan, hingga th. ke tahun.

Namun, mereka berkesinambungan membantah, berlaku sombong, dan melampaui batas. Bahkan dulu suatu hari, lebih dari satu orang kaya mengunjungi beliau, lalu meminta untuk mengusir pengikutnya yang miskin sehingga mereka dapat duduk dengan dan perlihatkan beriman kepada Allah SWT.

Nabi Nuh AS menampik permintaan itu dan berkata, “Wahai kaumku! Aku tidak meminta harta benda kepada anda (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku sebatas dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang sudah beriman.” (Q.S. Hud: 29)

Ucapan utusan Allah SWT ini menyebabkan kaumnya marah dan menuduh beliau sesat. Mereka pun jalankan perlawanan dan tindakan-tindakan durhaka yang menyebabkan beliau bersedih. 

Post a Comment

0 Comments