Dalam ajaran Islam, Isa merupakan salah satu dari utusan Allah
yang miliki kedudukan tinggi dan wajib untuk diketahui. Ia dikaruniai
dengan macam macam mukjizat yang begitu menakjubkan. Bahkan, umat muslim
yakin jikalau Isa tetap hidup dan dijaga oleh Allah di langit.
Nabi
Isa merupakan salah satu rasul Allah yang diutus sebelum Nabi Muhammad
SAW. Dalam kisah Nabi Isa AS di Alquran, disebutkan bahwa ia sengaja
dikirim Allah khusus untuk berdakwah pada Bani Israil. Ia diberikan
Injil sebagai penyempurna kitab suci yang sebelumnya, yaitu Taurat.
Bani
Israil sendiri merupakan kaum yang dibawa oleh Nabi Musa AS pergi dari
Mesir dengan cara melintasi Laut Merah. Setelah peristiwa terbelahnya
lautan itu, mereka membangun sebuah negeri di daerah yang kini dikenal
dengan nama Palestina.
Awalnya kaum Bani Israil
merupakan umat yang mengikuti ajaran dari kitab Taurat. Sayangnya
seiring berjalannya waktu, banyak orang-orang Bani Israil yang melupakan
ajaran Musa. Mereka mulai tidak taat beribadah, suka berzina, berjudi,
dan menganiaya orang yang lebih lemah.
Suatu hari saat berjalan di sebuah desa, Nabi Isa mendapatkan seorang laki laki Bani Israil yang menangis tersedu-sedu di kuburan. Ia lantas datang ke laki laki itu dan mencari tahu alasannya menangis.
Ternyata, istri laki laki tadi baru saja meninggal dunia. Nabi Isa lantas bertanya, “Apakah kamu dapat senang jikalau istrimu kembali?”
Masih sesenggukan, si laki laki menjawab, “Tentu saja aku dapat senang. Bisakah kau menghidupkannya kembali?”
Nabi Isa lantas berdiri di sebuah makam, berdoa terhadap Allah supaya mayat istri laki laki tadi dibangkitkan. Lalu, keluar berasal dari sebuah makam seorang laki laki hitam yang wajahnya lebam layaknya habis disiksa. Lelaki hitam itu lantas berucap, “Laa ilaa ha illallah, Isa ruhullah.”
Lelaki yang berharap istrinya dibangkitkan itu lantas bicara jikalau itu bukan istrinya. Nabi Isa berharap laki laki hitam itu lagi ke tempatnya lantas mendoakan makam yang dimaksud si lelaki.
Secara ajaib, tanah makam yang didoakan itu pun terbelah dan keluar sesosok wanita berambut panjang. Ia menanyakan kepada wanita itu, “Apakah engkau wanita yang dambakan dihidupkan laki laki ini?”
Wanita itu lantas mengangguk. Nabi Isa AS lantas menyuruh laki laki itu mempunyai pulang istinya. Si laki laki pun senang bukan kepalang dan pulang ke tempat tinggal meninggalkan makam itu. Nabi Isa terhitung pergi berasal dari desa tersebut.
Setelah sebagian minggu, Nabi Isa AS lagi ke desa tadi. Lelaki yang menemui Isa di kuburan itu lantas menemuinya, ia bercerita bahwa istrinya jatuh cinta dan dibawa kabur oleh seorang anak raja.
Nabi Isa lantas menemui istri yang dihidupkan itu. Ia bertanya, “Apakah kamu istri laki laki ini?” sambil menunjuk si lelaki.
Wanita itu menjawab, “Bukan, aku adalah budak sang pangeran.” Sambil bersembunyi di belakang pangeran.
Nabi Isa menanyakan lagi terhadap si wanita. “Apakah kamu orang yang kubangkitkan berasal dari kematian?”
Masih bersembunyi, wanita itu menggeleng, “Saya adalah budak pangeran, laki laki itu pembohong!” Seketika sang wanita tergeletak jatuh tak bernyawa.
Isa lantas berkata, “Barang siapa yang dambakan melihat orang kafir (yang) dihidupkan lantas beriman lihatlah laki laki (yang hitam). Dan barang siapa yang dambakan melihat orang beriman, dihidupkan, lantas mati didalam keadaan kafir, lihatlah wanita ini.”
Lewat perihal itu, suami yang berharap istrinya dihidupkan menyadari, Allah selamanya miliki konsep paling baik yang tidak diketahui manusia. Ia lantas membaktikan diri sebagai salah satu pengikut Isa yang setia.
0 Comments