Nabi Idris As adalah salah satu utusan Allah yang kisah hidupnya
diabadikan di dalam Alquran. Ia merupakan salah satu orang yang semasa
hidupnya pernah melihat neraka dan surga. Ia juga dikenal sebagai Asad
Al-Asad, singa di antara singa, karena keberaniannya melawan kebatilan.
Idris
AS adalah orang yang dijadikan nabi oleh Allah untuk menggantikan Adam
dan Syits AS. Ada banyak hal yang bisa kamu jadikan teladan didalam
kisah hidupnya. Sayangnya, kisah Nabi Idris AS cuma disebutkan hanya
beberapa kali di Alquran, yakni pada surah Maryam dan Al-Anbiya.
Tidak
cuma tertulis di Alquran, kisah Nabi Idris AS terhitung terdapat
didalam kitab Injil dan Taurat. Bedanya, didalam kedua kitab tadi ia
lebih dikenal dengan nama Enoch atau Henokh.
Memang, sebagian
riwayat mengatakan jika Idris memang adalah nama panggilan atau gelar
yang diberikan untuknya. Beberapa ulama mengatakan nama asli Idris
memang adalah Khanukh.
Meski begitu, umat muslim lebih
mengenalnya dengan nama Idris sebab demikian yang ditulis di Alquran.
Penyebutan itu mendapat dukungan terhituang dengan ada cerita Isra’
Miraj Nabi Muhammad yang mengatakan nama Idris, bukan Khanukh.
Setelah wafatnya Nabi Syits, bumi tidak punyai nabi untuk beberapa waktu. Manusia mulai meninggalkan ajaran moyangnya, Nabi Adam AS, untuk menyembah Allah. Beberapa dari mereka bahkan membawa dampak berhala-berhala besar lantas menyembahnya.
Melihat perilaku penduduk bumi yang memprihatinkan ini, Allah tidak tinggal diam. Allah mengutus Idris, seorang Laki-laki yang masih keturunan Nabi Syits AS untuk berdakwah pada keturunan Qabil.
Idris terima tugas yang berat itu dan mulai berdakwah. Banyak cemoohan dan perlawanan dari kaum keturunan Qabil, sehingga pengikutnya cuma sedikit. Meski begitu, Idris tidak sedih dan menyerah bersama dengan keadaan.
Kisah kesabaran Nabi Idris AS diabadikan di di dalam Alquran. Tepatnya di Surah Al Anbiya ayat 85, “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris, dan Dzulkifli. Semuanya terhitung orang-orang yang sabar.”
Selain sabar, Idris terhitung merupakan orang yang terlampau cerdas. Karena gemar membaca dan belajar, ia pun tumbuh menjadi orang yang terlampau terampil di dalam bermacam bidang ilmu. Menurut Bukhari, Nabi Idris diberi mukjizat kecerdasan yang luar biasa sehingga sanggup menemukan banyak hal.
Penemuan-penemuannya meliputi bidang transportasi, ekonomi, pertanian, dan ilmu. Di bidang transportasi, ia diyakini merupakan orang pertama yang menjinakkan kuda. Sehingga hewan berkaki empat selanjutnya sanggup dimanfaatkan sebagai tunggangan. Di bidang ilmu, ia terhitung dianggap mengenalkan konsep berhitung dan astrologi, sehingga menopang bidang ekonomi dan pertanian.
Kemajuan pengetahuan dan teknologi selanjutnya membawa dampak desa Idris menjadi terlampau makmur. Ia pun menjadi disegani oleh orang-orang di desanya dan mulai mendapat pengikut. Sayangnya, kaum keturunan Qabil yang tersedia di desa lain justru mulai iri.
Orang-orang yang iri ini, sering menjarah barang dan hasil panen dari desa Idris. Tak tinggal diam, Idris pun memerangi orang-orang yang zalim ini. Kepandaiannya di dalam berperang membuatnya terlampau ditakuti musuh dan mendapat julukan Singa dari Segala Singa.
Setelah sekian lama berperang, Idris jadi kewalahan. Sebab, orang-orang yang menjarah desanya jadi banyak. Ia lantas meminta anjuran Allah untuk menyelamatkan kaumnya.
Allah yang maha pengasih memberikan jawaban bersama dengan memerintahkan Idris berhijrah ke Mesir. Beberapa orang dari pengikut Idris keberatan, mereka tidak rela kehilangan harta, lahan, dan tempat tinggal mereka.
Sadar pengikutnya bimbang, Idris lantas berkata, “Jika kalian yakin dan beriman pada perintah Allah, maka rezeki bakal mengikuti.” Mendengar kalimat sang utusan Allah tadi, mereka pun selanjutnya bersedia pergi berhijrah.
Setelah berhari-hari berjalan tibalah mereka di Mesir, sebuah tanah luas yang subur bersama dengan sungai besar yang mengalir di sebelahnya. Pengikut Idris pun suka dan terharu sebab perjalanan mereka tidak sia-sia. Dakwah Idris di Mesir pun jauh lebih berkembang dibanding kala masih di Babilonia.
0 Comments