Ibrahim dilahirkan di tengah-tengah penduduk penyembah berhala
yang dipimpin oleh seorang raja lalim bernama Namrud. Selama masa
dakwah, beliau menemui banyak cobaan dari umatnya maupun ayah kandungnya
sendiri.
Dikisahkan di dalam sejarah Islam, Ibrahim alaihissalam (AS) merupakan
nabi keenam dan termasuk golongan Ulul Azmi. Sebutan khusus ini
diberikan sebab ketabahan dan kesabaran luar biasa beliau di dalam
mendakwahkan ajaran Allah SWT.
Sejak kecil, sang nabi
udah dianugerahi kecerdasan yang luar biasa. Beliau sering kali
bertanya-tanya kenapa penduduk di sekitarnya menjadikan berhala-berhala
sebagai sembahan padahal dia tak mampu berbuat apa-apa.
Setelah
menginjak dewasa, Nabi Ibrahim AS menjadi mempertanyakan keberadaan
Tuhan sampai akhirnya hidayah menuntun beliau mengimani Allah SWT. Tak
cuma di terima sendiri, beliau menyebarkan ajaran tauhid itu kepada
ayahnya maupun penduduk Negeri Babilonia.
Penasaran
seperti apa kisah Nabi Ibrahim AS menjadi berasal dari kecil sampai
wafat dan juga cerita menarik lainnya? Yuk, baca penjelasan lengkapnya
di bawah ini! Semoga saja tersedia banyak pelajaran bermanfaat yang
mampu anda ambil. Selamat membaca.
Ismail merupakan anak laki-laki Nabi Ibrahim AS dari istrinya yang bernama Hajar. Pada malam tanggal 8 sampai 9 Dzulhijah, beliau tidur dan beroleh sebuah mimpi berasal dari Allah SWT. Dalam mimpinya, sang nabi diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya yang selagi itu tetap berusia remaja.
Pada tanggal 10 Dzulhijah, Nabi Ibrahim AS hendak mengajak putranya untuk disembelih. Utusan Allah berikut menghendaki sang istri untuk memakaikan putranya pakaian yang bagus. Beliau tak menceritakan rencananya itu terhadap Hajar dan mengaku akan mengajak anaknya bertamu.
Hajar lalu memberi Ismail pakaian bagus dan wewangian dan juga menyisir rambutnya. Selanjutnya, Nabi Ibrahim AS pergi bersama dengan Ismail menuju Mina bersama dengan mempunyai sebuah pisau dan tali.
Sementara itu, iblis berusaha menggoda mereka supaya proses penyembelihan tak jadi dilakukan. Namun, godaan berikut tak mempan dan Ibrahim senantiasa berpegang teguh terhadap perintah Allah SWT.
Sebelum melakukan hajatnya, Nabi Ibrahim AS menghendaki pendapat Ismail perihal mimpinya. Kemudian sang anak pun menjawab, “Wahai ayahku, melakukan apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah engkau akan menemuiku termasuk orang-orang yang sabar,” (Q.S. Ash-Shaffat: 102)
Selanjutnya, Ismail menghendaki ayahnya untuk mengikat tangannya bersama dengan kencang dan juga menyembelihnya bersama dengan cepat supaya tubuhnya tak benar-benar sakit. Setelah menuruti keinginan anaknya, Nabi Ibrahim AS membaringkan tubuh Ismail seperti hewan sembelihan.
Saat beliau meletakkan pisau besar di leher sang anak, benda berikut ternyata tak bisa melakukannya. Atas tekad Allah SWT, pisau itu tak bisa memotong leher Ismail.
Dari perihal tersebut, Allah SWT sekedar memberi ujian kepada Nabi Ibrahim AS dan anaknya. Setelah itu, Malaikat Jibril datang mempunyai seekor domba untuk menggantikan Ismail. Hari itu (tanggal 10 Dzulhijah) termasuk ditetapkan sebagai Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam seluruh dunia.
0 Comments