Ibrahim dilahirkan di tengah-tengah penduduk penyembah berhala
yang dipimpin oleh seorang raja lalim bernama Namrud. Selama masa
dakwah, beliau menemui banyak cobaan dari umatnya maupun ayah kandungnya
sendiri.
Dikisahkan di dalam sejarah Islam, Ibrahim alaihissalam (AS) merupakan
nabi keenam dan termasuk golongan Ulul Azmi. Sebutan khusus ini
diberikan sebab ketabahan dan kesabaran luar biasa beliau di dalam
mendakwahkan ajaran Allah SWT.
Sejak kecil, sang nabi
udah dianugerahi kecerdasan yang luar biasa. Beliau sering kali
bertanya-tanya kenapa penduduk di sekitarnya menjadikan berhala-berhala
sebagai sembahan padahal dia tak mampu berbuat apa-apa.
Setelah
menginjak dewasa, Nabi Ibrahim AS menjadi mempertanyakan keberadaan
Tuhan sampai akhirnya hidayah menuntun beliau mengimani Allah SWT. Tak
cuma di terima sendiri, beliau menyebarkan ajaran tauhid itu kepada
ayahnya maupun penduduk Negeri Babilonia.
Penasaran
seperti apa kisah Nabi Ibrahim AS menjadi berasal dari kecil sampai
wafat dan juga cerita menarik lainnya? Yuk, baca penjelasan lengkapnya
di bawah ini! Semoga saja tersedia banyak pelajaran bermanfaat yang
mampu anda ambil. Selamat membaca.
Suatu malam, Nabi Ibrahim AS berpikir berkenaan keberadaan Tuhan. Saat melihat langit, beliau terkagum-kagum tentang bintang-bintang bertaburan di angkasa yang lantas dianggapnya sebagai Tuhan.
Namun, sang nabi kecewa setelah sadar bahwa bulan lebih besar dari bintang. Selanjutnya, beliau percaya jikalau bulan adalah Tuhan yang sebenarnya. Akan tetapi, Nabi Ibrahim AS lagi kecewa dikala bulan dan bintang yang diyakininya sebagai Tuhan menghilang di pagi hari.
Di saat yang sama, muncullah matahari besar yang bersinar lebih terang daripada bulan. Kemudian, utusan Allah ini berasumsi jikalau matahari adalah Tuhannya. Rasa kecewa pun lagi menghampiri beliau saat melihat matahari lenyap di malam harinya.
Sesudah itu, Nabi Ibrahim AS menegaskan jikalau bintang, bulan, dan matahari bukanlah Tuhan yang wajib disembah. Kemudian, nabi Allah selanjutnya sangat percaya bahwa pasti tersedia satu kekuatan agung yang sesuaikan bumi seisinya, terhitung ketiga benda langit tadi. Setelah laksanakan pencarian, pada akhirnya beliau menyimpulkan bahwa Allah SWT merupakan Sang Penguasa bumi dan langit.
0 Comments