Orang-Orang Sholeh Yang Disambut Allah SWT

Siapa yang kelak akan disambut oleh Allah SWT.



Ahli Al-Husna

Di dalam al-Quran al-Karim dijelaskan tentang bagaimana Allah SWT menyambut kedatangan ahli al-Husna (ahli "La ilaha illalloh"),seperti dalam firman-Nya:

innal ladzina sabaqot lahum minal husna ula'ika anha mub'aduna, la yasma'una hasisaha wahum fi masytahat anfusahum kholiduna, la yahzunu humul faza'ul akbaru wa tatalaqqi humul mala'ikatu hadza yawmukumul ladzi kuntumm tu'aduna

Artinya: "Bahwasanya orang-orang yang telah ada ketetapan untuk mereka sejak dahulu (sebelum lahir) kalimah al-Husna dari kami, mereka itu dijauhkan dari api neraka jahanam sejak sekarang. Mereka tidak mendengar sedikitpun suara api neraka itu dan mereka kekal dalam menikmati apa yang diinginkan oleh mereka. Mereka tidak disusahkan oleh kedasyatan yang besar (pada hari kematian dan kiamat) dan mereka disambut oleh malaikat. Malaikat itu berkata : "inilah hari yang telah dijanjikan kepadamu." (Q.S. al-Anbiya :101-103)

 Ayat diatas membuktikan kebenaran al-Quran yang salah satu ayatnya dijadikan judul oleh Pangersa Abah Anom (Syeikh Ahmad Shohibulwafa Tajul 'Arifin ra), di dalam tulisan beliau yang dinamakan Miftah al-Shudur,yaitu:

 "Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa dan sungguh merugilah orang yang mengotorinya." (Q.S.Asy-Syams: 9-10)

Tidak boleh dan jangan sekali-kali meragukan pernyataan al-Quran yang telah menetapkan keberuntunganterhadap orang-orang yang mensucikan jiwanya. Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman:

fa'amma man a'tho wat taqo shoddaqo bilhusna fa-sanuyas siruhu lilyusro

"Adapun orang yang memberikan (Hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah."(Q.S.al-Lail: 5-7)

Di dalam hadist Qudsi Allah SWT menyebut hamba-Nya yang selalu beriman dan bertaqwa kepada-Nya, sebagaimana dijelaskan di dalam al-Quran surat yunus dari ayat 62 sampai ayat 64, lebih jelasnya diterangkan dalam hadist riwayat Bukhori dari Abi Huroiroh:

"Rasul Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT yang maha mulia serta maha agung berfirman: Barang siapa memusuhi wali-Ku, maka yakin Aku mengumumkan perang kepadanya. Dan tidak seorang hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku yang lebih Aku sukai, dengan yang telah Aku fardlukan kepada-nya. Dan tiada putus-putus seorang hamba-Ku mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan yang sunat-sunat sehingga aku suka padanya. Maka dimana Aku telah menyukainya, maka hanya Aku yang didengarnya dan hanya Aku yang dilihatnya dan hanya karena Aku apa yang dikerjakanya dan hanya kepada-Ku perjalananya. Dan jika dia minta kepada-Ku, pasti Aku penuhi. Dan jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, pasti Aku lindungi dia." (H.R.al-Bukhori juz 8 hal.105 bab at-Tawadlu)

Di dalam al-Quran al-Karim Allah SWT berfirman:

fadzkuruni adzkurkum wasykuru li wa la takfurun

Artinya :"Berdzikirlah kamu sekalian kepada-Ku, maka pasti Aku mengingat kamu."(Q.S al-Baqoroh: 152)

Ayat tersebut menyatakan betapa mulianya orang yang berdzikir kepada Allah, sehingga Allah meyebut dengan mengingat orang itu. Diingat Allah. Diingat Allah. Pikiran baik-baik! Diingat Allah. Itu ketetapan-Nya. Jangan coba-coba menganggap remeh dzikir kepada Allah. Di dalam hadis qusdi Allah berfirman:

"Barangsiapa berdzikir kepada-Ku di dalam dirinya/jiwanya/hatinya,maka Aku mengingatnya didalam diri-Ku." (Hadist Qusdi)

Hadis qusdi adalah sambutan Allah terhadap orang yang berdzikir kepada-Nya. Selanjutnya Allah berfirman dalam Hadist Qusdi yang artinya:

"Barang siapa yang berdzikir kepada-ku di tengah-tengah kaum, maka Aku mengingat dia di tengah-tengah kaum yang lebih baik dari kaumnya. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta, jika dia medekatkan dirinya kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Dan barang siapa mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan berjalan santai, maka Aku mendekatinya bergegas"

Post a Comment

0 Comments