Kembalilah Kejalan Yang Benar Kepada Allah SWT

(gambar ilustration)

Semua manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah. Semua orang mengetahuinya, walaupun bayi lahir itu dari seorang ibu yang bukan muslim. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Saw:

"Setiap bayi lahir, dilahirkan dalam keadaan suci. Sehingga dia pandai berbicara. Maka kedua orangtuanya yang menyahudikan-nya, menashronikannya, dan memajusikannya." (H.R al-Arba'ah, Thobroni dan Baihaqi, dari al-Aswad bin Sari)

Yang dimaksud fitrah diatas ialah sebagaimana firman Allah SWT:

fa aqim wajhaka liddini hanifan fithrotallohil lati fathoron nasa 'alayha la tabdila likholqillahi dzalikad dinul qoyimu walakinna aktsron nasi la ya'lamun

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah. Hal itu adalah suatu ketetapan yang Allah maksudkan dengan penciptaan manusia. Tidak ada perubahan atas ketetapan Allah. Itulah agama yang lurus.tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. (Q.S ar-Rum : 30)

munibina ilayhi wat taquhu wa aqimush sholawata wa la takunu minal musyrikina

"Mesti kembali kepada-Nya dan dirikanlah sholat dan janganlah kamu sekalian termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik)." (Q.S. ar-Rum :31)

Ayat diatas adalah disebut baro'at al-istihlal, gambaran masa depan manusia atau prospek perjalanannya telah dicantumkan di dalam al-Quran.

Dalam ayat  diatas juga Allah menghimbau manusia agar:

1. Kembali kepada-Nya.

2. Mendirikan sholat.

3. Tidak menjadi manusia yang musyrik (menyekutukan Allah)

Mengapa mesti kembali kepada-Nya?
- Karena manusia telah jauh dari tujuannya.
- Karena musuh bebuyutan selalu mengintainya ke mana saja manusia itu pergi dan di mana saja manusia itu berada. Sebagaiman dijelaskan di dalam surat:

walaqod adlolla minkum jibilan katsiron afalam takunu ta'qiluna

" Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan sebagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan." (Q.S Yasin : 62)

wayuridusy syaythonu ay yadlillahum dlolalam ba'ida

"Dan syetan itu bermaksud menyesatkan manusia dengan penyesatan yang sejauh-jauhnya." (Q.S an-Nisa : 60)

Post a Comment

0 Comments